Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gadis Mungil Ini Tidak Akan Pernah Pulih Lagi

27 Juli 2017   07:19 Diperbarui: 27 Juli 2017   17:42 3695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber berita dan gambar: www.watoday.com.au)

Gadis Berusia 3 Tahun Ini, Tidak Akan Pernah Mengenal Dunia Lagi

Kawa Sweeney, gadis mungil yang  baru berusia 3 tahun,  di dasar kolam di Bali dan  diterbangkan langsung ke Perth,walaupun sesungguhnya  ia berdomisili di Sydney bersama kedua orang  tuanya. Karena jarak tempuh dengan pesawat dari Bali ke Perth adalah yang terdekat.Sedangkan kalau kembali ke kota kediaman mereka Sydney, butuh waktu  sekitar 5 jam penerbangan .Setelah masalah dengan asuransi perjalanan mereka, orang tuanya Dee Tang dan Desmond Sweeney beralih ke media sosial untuk memohonkan bantuan untuk membawa anak perempuan mereka ke pesawat terbang ke Perth . dan berhasil mengumpulkan hampir $ 70.000 dalam waktu kurang dari 24 jam dan Kawa diterbangkan ke Perth pada hari Senin,Kawa  dirawat di Rumah Sakit Princess Margaret Hospital, namun tim medis yang merawatnya,menganalisa bahwa kecelakaan tersebut,telah menyebabkan otaknya mati, Hal ini berarti,bahwa Kawa Sweeney tidak akan pernah pulih lagi.

Kawa was flown from Bali to Perth where she was being treated at Princess Margaret Hospital. A family spokeswoman has told media Kawa has been declared brain dead by medical staff.

Kawa bersama orang tuanya, Dee Tang dan Desmond Sweeney, berada di Bali pada hari libur kerja.   (Sumber berita dan gambar: www.watoday.com.au)

Catatan Penulis:
Kita tidak tahu persis kejadiannya,bagaimana mungkin anak berusia 3 tahun bisa tenggelam di kolam, sehingga tidak arif bila menghakimi bahwa kedua orang tuanya lalai menjaga anak. Karena peristiwa ini saja,bagi mereka sudah merupakan hukuman yang tak terperihkan dan sekaligus pelajaran teramat pahit. Mungkin kita semua dapat memetik hikmah dari kecelakaan ini, agar selalu menomor satukan keselamatan anak-anak, di manapun kita berada.

Di Australia, sudah banyak anak anak yang meninggal karena tenggelam.Karena itu untuk membangun kolam renang ,walaupun dalam pekarangan rumah sendiri,harus ada ijin dan inspeksi dari dinas sosial. Banyak aturan yang harus dipenuhi,antara lain ,sekeliling kolam harus ada pagar yang minimal tingginya 1,2 meter. Dan bilamana anak anak berenang,harus ada orang dewasa yang mengawal. Air yang harus selalu terjaga bersih dan seterusnya.

Belajar dari kejadian yang teramat pahit dari orang lain agar kita jangan sampai mengalaminya adalah salah satu kearifan hidup yang perlu diterapkan.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun