Mohon tunggu...
Saris D Pamungki
Saris D Pamungki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis Dan Merekam Lewat Visual

Beda Tapi Tak Sama dan sendiri nyali teruji, dua kata buat penyulut semangat diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mendengar Bayang-bayang

1 Desember 2018   01:13 Diperbarui: 1 Desember 2018   01:12 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terpejam, 

Kelopak mata atas perintah otak,

Ada ruang terlihat samar olehku,

Sama sekali tak cakap mengenalkan diri,


Terdiam,


Mulut ini terbungkam, padam

Tak sampai satu Inch memetik anggapan,

Berteriak lantang, toa sekarung


Terbelakang,

Mencacah kemurnian niat, suci

Pada Kesetiaan mengitari keyakinan sejati,

Ya, teraspun tampak 


Tertutup,

Duri duri menikmati mimpi,

Wewangian merenggut sehelai rambut,

Diulang, Siuman kemudian...,


Terpukul,

Antara kabut rembulan,

Karena menutup itu sebagian  dari iman,

Lebih dipacu, agar tak lagi menikmati, 


Terpental,

Melesat dengan semanfaat

Semangat Juang, 

dari ujung rambut dan kaki


Dan, Terpilih itu

Berat...

Belum lagi pantat yang berjalan,

Seru, bagai satu lubang terisi kesepakatan


Beginilah,

Hari ke hari, 

semampuku Mendengar dibalik Bayangan sendiri,

p81130-234157-1-1-5c017d1bc112fe44077a64c6.jpg
p81130-234157-1-1-5c017d1bc112fe44077a64c6.jpg
1 des 2018

#Nglantur di Pojokan Angkringan Buku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun