Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Senjaku

27 Agustus 2019   17:10 Diperbarui: 27 Agustus 2019   17:28 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin turun matahari
Perlahan menuruni anak tangga yang tak berkaki
Senjaku, akhir perjalanan hari
Dirimu menunggu di ujung Barat
Ketika belum tergapai hasrat

Senjaku, berkisah masa lalu yang telah ditinggalkan waktu
Sama-sama di Barat menunggu
Dalam gumam menggerutu
Sama-sama tak tahu
Mengapa aku?

Senjaku, kita menyulam rindu
Agar kau tahu, aku sedang mengumpulkan butiran rindu
Akan kukalungkan di leher senja yang tak lagi jenjang
Sebelum berakhirnya petang
Untuk menahan rindu agar tak datang

Semakin tenggelam matahari
Memacu denyut nadi
Senjaku, usiaku
Telah dihidupi rindu
Sepanjang usia terasa pengantin baru

Sungailiat, 27 Agustus 2019 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun