Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

6. Rusman: Raden Sekartanjung, Adipati Tuban yang Terbunuh

18 September 2018   23:49 Diperbarui: 1 Maret 2019   14:51 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
badassoftheweek.com

"Ma'af guru, aku telah mengganggu, "kata pemuda itu lagi, "Tapi bukankah eyang sunan telah mengingatkanmu?"

Sejenak Ki Guru Ngangsar terdiam. Tapi sesaat kemudian iapun berkata: "Jangan khawatir Ngger, aku tetap dalam pendirianku. Tapi kini tugasmu bertambah satu."

"Apa itu guru?"

"Pinjamkan Keris Kyai Layon padaku."

"Oh.. !" anak muda itu terkejut. Setengah tak sadar iapun terduduk. Ditemani oleh gurunya yang masih terpengaruh oleh bayangan seseorang yang ia takuti, ialah Raden Sunan. (Bersambung) ***

Keterangan :

  • Kisah ini imajinasi belaka, namun diilhami dari kisah-kisah seblumnya.
  • Penulis adalah pemerhati sejarah dan praktisi pendidikan di Tuban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun