Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tagar #PrabowoJumatanDimana Akan Punah?

14 Februari 2019   00:05 Diperbarui: 15 Februari 2019   00:22 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

====

Pola pembangunan SDM yang dulu dicanangkan di 2014 yang terpaksa harus dirubah, menjadi lebih fokus ke pembangunan infrastruktur karena keterbatasan waktu mendekati Demographic Explotion usia produktif, serta pasar bebas, akhirnya akan menjadi fokus dalam pembangunan era kedepan seiring dengan ditanamkannya kembali moral berbasis religi.

Arsip Kompas
Arsip Kompas
Terkait itulah, para pendukungnya, menjadikan isu agama sebagai petimbangan pertama dalam memilih pemimpin Indonesia era 2019-2024.

Namun memang sayangnya, petimbangan tadi sepertinya menjadi bumerang bagi kubu Prabowo yang sudah jauh lebh dulu "memainkan" isu agama di tahun 2014.

====

Baik Prabowo dan Sandiaga Uno, yang memang muslim, beberapa kali agak "terpeleset" baik dalam perkataan maupun melakukan hal-hal yang merupakan bentuk peribadahan.

Hal inilah yang makin memicu pendukung Jokowi yang ingin mempertegas "keislaman" pasangan capres tadi. Mengingat, Jokowi yang selama ini digadang-gadang tidak jelas status agamanya, dan kestabilan ibadahnya, justru sejak pemilihan Gubernur DKI malah menunjukkan bahwa ia sering melakukan Sholat bersama para pendukungnya bahkan menjadi imam, Berangkat Umroh, serta menerima tantangan membaca kitab suci al Quran yang tantangannya itu dilayangkan dari Ikatan Da'i Aceh, yang meminta kedua pasang calon presiden Ri ini harus bisa menunjukkan kepada publik bahwa mereka mampu membaca Al Quran surat Al Fatihah dan beberapa surat pendek, agar lebih meyakinkan dalam kadar keislamannya.

Arsip Kompas
Arsip Kompas
Prabowo, yang dulu pernah tinggal di Jordan masa-masa tumbangnya Orde Baru, malah menyebutkan bahwa ia tidak perlu bisa menjadi imam Sholat, karena ada banyak orang yang lebih mumpuni ilmu keagamannya, yang kemudian disusul timsesnya yang juga menolak untuk melakukan test membaca al Quran dan malah minta publik melogikakan bahwa tidak mungkin sesorang tidak bisa berbahasa atau membaca tulisan arab jika pernah tinggal di Jordan yang termasuk negara Arab.

Akibatnya, pendukung Jokowipun mengalihkan permintaan imam Sholat dan Membaca Al Qoran tadi menjadi ke rutinitas ibadah yang menjadi kewajiban ummat muslim laki-laki, yakni Sholat Jum'at. Tagar #PrabowoJumatanDimana mencuat setiap hari jumat, karena toh di hari jumat wajar siapapun jadi makmum bukan imam sholat. Dan dalam masa pilpres kali ini, serta perkembangan sosial media, sangat tidak mungkin jika ada salah satu capres-cawapres yang melakukan Sholat jumat di masjid-masjid, sosmed tidak akan ramai dengan hasil foto baik suasana ataupun foto bersama masyarakat dengan capres tersebut, walaupun bukan pilihannya, karena hal sangat langka berfoto dengan capres di ruang publik, diluar kegiatan kampanye.

Namun, tetap saja, selama ini tidak ada hal-hal yang terjadi di sosial media terkait foto-foto Prabowo sedang jumatan (sebutan untuk ibadah sholat jumat), maupun masyarakat yang berfoto dengan Prabowo saat bubaran Sholat Jumat. Hal yang bertolak belakang dengan hari Jumat yang dilakukan Jokowi, jika tidak sedang melakukan Sholat Jumat diluar istana, pasti sosial media akan ramai dengan foto-foto masyarakat yang menyapa ataupun foto bersama dengan capres urutan no 01 ini.

====

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun