Mohon tunggu...
Mang Free
Mang Free Mohon Tunggu... Penulis - Kadar Pok, Kudu Pek

Mahasiswa Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Siapa Bilang Baca Komik "Unfaedah"? Jangan Salah Sangka Dulu

30 April 2019   22:35 Diperbarui: 30 April 2019   23:01 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diadopsi dari http://www.bukukita.com

Apalagi ketika mempelajari pelajaran sejarah, maka gambaran peperangan, perundingan, saling serang akan sangat mudah tergambarkan. Makanya, jangan heran untuk beberapa komik seringkali diberikan peringatan terlebih dahulu, misalnya episode selanjutnya akan memuat unsur kekerasan ataupun darah. Padahal hanya bacaan bergambar, dan tidak sejernih phoro, tapi kok bisa sampai harus ada peringatan ? ya itu, karena imajinasi yang pasti akan menggambarkannya secara real.

Selain itu, banyak juga orang yang menjadikan komik sebagai sarana pembentukan karakter seperti cinta tanah air, cinta kebersihan, santun kepada orang tua, dna lainnya. Yang tentunya, akan memperluas wawasan kita. Itu semua pastinya dibungkus dengan cerita menarik yang tidak akan membuat kita jenuh membacanya, nyaman, ringan tapi bermanfaat. Asyik-kan ?

Gambar diadopsi dari https://pendidikan.id
Gambar diadopsi dari https://pendidikan.id
Komik saat ini sudah berkurang peminatnya, karena terkalahkan oleh tampilan-tampilan 3D akan tetapi masih banyak pula yang memilih komik sebagai teman diwaktu luang, oleh karena itu masih banyak toko-toko buku yang menjual komik ataupun aplikasi-aplikasi yang menyediakan bacaan komik ataupun kita berkarya didalamnya. 

Akan tetapi, pemilihan genre yang tepat juga berpengaruh bagi imajinasi dan pemikiran anak, apalagi jika anda adalah orang tua yang memiliki anak setingkat TK atau SD, dimana buku bacaan bergambar masih sangat diminati. Alangkah indahnya apabila pelajaran-pelajaran memusingkan di sekolah dibungkus dengan sarana komik, sehingga matematika bagaikan buku bergambar ber-genre romance atau aksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun