Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Simbokne Ancok

24 Februari 2017   08:13 Diperbarui: 24 Februari 2017   08:22 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay.com

Negeri siapa ini?
beberapa orang angkuh
mengadali orang-orang bodoh
dengan memutar--balikkan mimpi
menjadi nyata
menjadi mimpi
dengan iming-iming bidadari
iming-iming masuk surga
agar mereka menusuknya dalam bilik

Semua itu hanya akal busuk, saudara
mereka hanya ingin memperkosa
menyetubuhi ibu kita
menghisap payudaranya
yang berhiaskan intan berlian
untuk memenuhi lumbung pusarnya
yang tak akan pernah penuh
karena nafsu bertahta di hati busuknya

Kadal--mengadali kebiasaan mereka, saudara
hiasan putih di kepala
jubah yang melekat di tubuhnya
terbuat dari kulit buaya
agar kita terpedaya
tipu muslihat mereka

Separuh ibu kota telah masuk ruang gelap, saudara
sebentar lagi akan terbuai mimpi
dan mereka bebas memecah matahari
menjual kepingan-kepingannya
kepada yang mau membeli dengan harga cabe
kemudian berpesta
sampai perut mereka masuk bui

Sadarlah saudara
mereka itu Simbokne ancok
yang meracuni pikiran kita
agar negeri ini bukan lagi milik kita

Malang, 24 Februari 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun