[caption caption="Sumber gambar ilustrasi: rukun-islam.com"][/caption]
Kubaca puisi bang *Ismail Sofyan Sani tentang SEBUAH BANGSA. Dia bilang..., "aku terjebak dilahirkan tanpa nama tanpa takdir", lalu dia bilang lagi, "aku terjebak dilayarkan tanpa arah tanpa tujuan", lalu dia bilang lagi, "aku terjebak dibesarkan tanpa awal tanpa akhiran"....., dan dia juga bilang, "sebuah bangsa berlayar di luas samudera bersama kapal dengan banyak nakhoda sebagian darinya pembajak dan perompak". Kukirim kata-kata ini padanya:Â
"ORANG SAKIT"
Karya Muhammad E Irmansyah                                                                                                                                                                                        Orang sakit...., tapi tanpa rasa nyeri. Otaknya terhimpit..., bikin suasana ngeri.  Orang-orang yang konon terpelajar, saling sikut, saling otot-ototan. Orang yang sudah diajar, harusnya pintar beneran.  Orang-orang berbondong-bondong. Orang-orang bersombong-sombong. Orang-orang berkinclong-kinclong. Orang-orang berbohong-bohong. Orang-orang berkosong-kosong. Orang-orang bermonyong-monyong. Orang-orang saling dorong. Orang-orang saling todong. Orang-orang saling potong. Tapi kenapa jadi begini? Siapa buat semua ini? Dulu, ketika ku kecil, koq tidak begini? Masih kulihat nenek tua dberi duduk di metro mini. Tak kulihat banjir tiada henti. Tak ada penjual beras plastik. Tak kudengar di mahkamah agung korupsi pejabat berbaju batik. Kini, semuanya terbalik..., orang-orang kena pasal delik. Pagi dilantik, sore hari rumahnya jadi cantik. Nenek tua sakit dibiarkan bergelayut di metro mini, padahal didepan nenek tua ada anak muda duduk nikmati  gadgetnya. Kini sudah tidak ada lagi gotong royong dalam kenduri, semua diatur penyelenggara acara yang tak mau kerja tanpa  ada uangnya. Kini, ozon sudah bolong. Harta dalam tanah kosong melompong. Bencana datang dan pergi. Susul menyusul silih berganti. Katanya semua gunakan akal pikiran, tapi mereka sakit. Cinta mereka katakan, tapi benci mereka menggigit. Banyak orang gelap nurani, banyak orang berlagak suci. Mereka sehat tapi mereka sakit. Jangan kuatir saudaraku, semua ini sudah ada maksudNya. Harus dihempas dahulu, untuk jadi obatnya. Sangka baik saja kepadaNya, seperti kisah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diantara  orang sakit. Ya, .... mereka sakit qolbunya, disinilah peran orang-orang yang tidak sakit. Kita masih punya banyak teman-teman yang bukan pembajak, yang bukan perompak dan juga tidak sakit. Bismillahirrahmanirrahim. Billahi fii sabilil haq.                                                                                                                         Bintaro, 7 Jumadil Awal 1437 H, 16 Februari 2016 M.                                                             *Ismail Sofyan Sani adalah penyair dan sutradara senior.