Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Si Tongkol dan Bisul

25 Mei 2017   11:29 Diperbarui: 25 Mei 2017   11:39 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Si Tongkol dan Bisul

oleh: Moh Afif Sholeh

Zaman sekarang serba canggih, dan instan, sampai panggilan pun disingkat. Ada pemuda yang biasa dipanggil Tong, sebetulnya nama lengakapnya Tongkol, dikarenakan orang tuanya suka sekali sama ikan tongkol, maka anaknya diberi nama itu.

Suatu ketika ia berkunjung ke rumah bibinya Phainem dengan menaiki motor. Sesampainya disana ia kebelet ke kamar mandi. Tak disangka bibinya terburu buru mau kondangan dengan ibu RT. Bibinya bilang:"Tong, bibi mau pergi kondangan ke depannya." tuturnya.

Tongkol:" Iya bi, saya nanti menyusul."dengan suara lirih.

Bibinya hanya mendengar kata bisul, Ia marah mendengar ucapan dari tongkol yang kurang terdengar jelas dari luar. Akhirnya sang bibi menggedor pintu kamar mandi, dengan berkata:"kurang ajar kamu tong, apa apaan kau panggil bibimu bisul, anak tak tahu diri, saya laporkan ke orang tuamu nanti." ujarnya dengan muka marah.

Tongkol:"bibi, kenapa kok menggedor pintu kencang sekali?" ia bertanya.

Bibi:" Tadi kamu bicara apa waktu bibi mau berangkat, saya mendengar kata bisul dari kamar mandi, emang bibimu ini seperti bisul ?" jelasnya.

Tongkol:"Maaf bi, saya tadi bilang: saya akan menyusul bi..tadi perutku mules banget, jadi mungkin bibi mendengarnya bisul begitu. Bibi salah mendengarnya," ungkap si keponakan.

Akhirnya sang bibi mulai reda dari marahnya, setelah dijelaskan oleh keponakanya yang mengetahui karakter perempuan, ia tahu kalau perempuan sedang marah, tinggal didengerin saja, setelah itu minta maaf, selesai sudah masalah tongkol, karena perempuan maunya dimengerti, walau ia kadang tidak mengerti.

Gang Sempit, 25 Mei 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun