Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pada Buku-buku, Rembulan dan Matahari Saling Merindu

7 Agustus 2019   02:04 Diperbarui: 7 Agustus 2019   02:37 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tidak ada yang lebih paham tentang rembulan, selain malam, yang memangku tubuhnya dengan kelembutan seorang ibu, lalu menyusuinya dengan cahaya yang bertetesan satu demi satu. Membesarkan gelap yang paripurna, menjadi purnama yang sempurna.

tidak ada yang lebih mengerti mengenai matahari, selain terangnya hari, yang menyediakan tempat bagi kehangatan terbaik, maupun panas terik. Mulai fajar terbuka, hingga petang mementaskan panggungnya.

tidak ada yang lebih tahu apa itu rindu, selain aku, yang menulisi dinding kamar dengan kerasnya sifat batu, maupun dinginnya tumpukan salju. Bagi musim yang bergantian menawarkan, sebuah rindu yang mendendamkan keyakinan, ataupun dendam rindu yang menghujamkan keraguan.

tidak ada yang lebih percaya terhadap rembulan dan matahari yang saling merindu, kecuali buku-buku. Pada banyak halamannya, tertuliskan rima dan irama. Ketika rembulan menyatakan cintanya pada matahari, karena telah berbelas kasih dan berbagi. Juga saat matahari menenggelamkan dirinya, pada sebuah telaga kegelapan yang berpintu gerbang senja, untuk memberi kesempatan rembulan beranjak dewasa.  

Itulah rindu yang sebenar-benarnya. Tanpa hiruk-pikuk amarah atau gelisah, yang mengada-ada.

Jakarta, 7 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun