Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air dan Api, Lahirnya Air dan Api

7 Desember 2018   00:19 Diperbarui: 7 Desember 2018   06:20 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putri Anjani menghentikan lamunannya dan berkata,"Mahaguru, saya tidak keberatan dengan tawaran ini.  Tapi saya harus pulang dulu bertemu ayah untuk mohon ijin....dan saya punya satu syarat...."

"Syarat apa itu anakku?"

"Saya tidak mau satu pasukan dengan dewi menyebalkan itu..."

Dewi Mulia Ratri mendelikkan matanya dengan cepat,"Saya punya syarat yang sama Mahaguru.  Saya tidak sudi satu pasukan dengan putri cumi cumi itu..."

"Baiklah anak anakku.  Syarat itu kuterima.  Aku dan Candraloka akan mengaturnya.  Masing masing dari kalian akan mengepalai satu unit pasukan khusus pengawal istana.  Tapi komando tetap dipegang oleh Andika Sinatria.  Dewi Mulia Ratri akan menjadi pimpinan pengawal khusus Baginda Raja. Putri Anjani akan menjadi pimpinan khusus pengawal permaisuri dan putra-putri raja.  Kalian boleh memilih sendiri pasukan itu begitu kalian kembali kesini dan siap bertugas."

Secara bersamaan, kedua gadis jelita itu mengambil nafas lega.  Tidak bergabung menjadi satu adalah kelegaan bagi mereka.  Akan tetapi yang lebih dari itu adalah, tidak ada satu pun dari mereka yang bergabung dan dekat dengan Andika Sinatria.  Diam diam keduanya telah tertarik secara dalam kepada pangeran tampan itu.  Dan tentu saja tidak akan rela jika saingannya lebih dekat dengan sang pangeran.

Keesokan harinya, dua gadis cantik itu meninggalkan ibukota kerajaan menuju tujuan masing-masing.  Tentu saja mereka mengambil jalan yang terpisah. Karena sama sama tidak mau mengambil jalan yang sama.

****

Bersambung Bab V

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun