Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pasak Cinta untuk Sang Drakula (Bagian 1 dari 3 Bagian)

19 Juni 2018   12:50 Diperbarui: 19 Juni 2018   12:58 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Diangkatnya layar hape untuk menerangi wajah orang yang menegurnya, Sania bengong.  Bayangan itu ternyata lelaki yang ganteng dan macho banget.  Necis lagi!  Memang mau kondangan kemana malam-malam begini.  Atau jangan-jangan pesta kostum mungkin ya.  Lagi-lagi otak Sania meracik pernyataan lucu.

Lelaki berbaju rapi dan bertuxedo panjang itu tersenyum ramah.  Memperlihatkan deretan gigi putih dan rapi.  Sania kembali membatin nakal;  Cobalah terus nyengir begitu.  Jadi gang ini akan terang tanpa perlu lampu.   Lelaki itu tersenyum makin lebar.  Seolah-olah tahu apa yang ada di pikiran Sania.

"Eh, iya saya mau ke rumah teman di ujung sana.  Boleh saya lewat sekarang?"  Sania ingin menambahkan lewat di hatimu, tapi takut dicap perempuan murahan yang tengil tak karuan.  Walaupun kata tambahan itu sudah ada di ujung lidahnya tadi.  Kebiasaan buruk, penggoda! Omel Sania pada hatinya sendiri. 

Di kalangan teman-temannya, Sania memang dikenal sebagai gadis yang riang, sedikit usil, terkadang jahil, tapi baik hatinya tak ketulungan.  Satu lagi, meskipun manis jelita Sania belum pernah punya pacar karena punya prinsip yang heboh; pacaran sama sekali tidak menguntungkan! Baik dari segi matematika maupun logika.  Langsung cari suami saja!  Teman-temannya segera sepakat memberinya julukan gadis manis, centil dan gila!

Lelaki itu membungkuk sopan mempersilahkan sambil masih tersenyum lebar.  Sania setengah berlari lewat.  Tidak menyadari sesuatu yang aneh terjadi.  Gang itu begitu terang sehingga dia tidak perlu lagi bantuan layar hape. Sania juga tidak tahu, di belakangnya lelaki itu menghela nafas dan menggaruk kepala sambil mengecilkan taringnya yang sempat memanjang.

Apakah menuku malam ini gadis jenaka dan gila?  Tapi, wajah itu, sikap itu, membuatnya sangat gelisah.  Bukan karena ingin menghisap darah dari lehernya.  Tapi malah berasal dari dorongan ingin mengajak gadis itu ngopi dan berbincang lama.  Aura gadis itu meninabobokan dan membuatnya lupa mencari mangsa.  Pangeran drakula itu menduga gadis itu pasti sangat baik hatinya.

Sewaktu dia masih kecil dulu, seorang dukun drakula pernah berkata; apabila kau memangsa seseorang yang sangat baik hatinya, maka kau akan menderita epilepsi drakula.  Lelaki itu masih bergidik sampai sekarang.  Epilepsi drakula adalah penyakit paling ditakuti di kalangan drakula.  Karena itu akan menjatuhkan harga diri sejatuh-jatuhnya.  Tidak lagi dianggap drakula dan diberi nama khusus codot.  Hiiihhh, lelaki itu bergidik sekali lagi.  Codot? Hueeekkk.  Masa sih dari level drakula yang begitu melegenda langsung terjun bebas menjadi pemburu buah-buahan di waktu malam?  Ogah.

Di dalam pakem kedrakulaan, manusia sebagai mangsa dikategorikan dalam beberapa tingkatan.  Semakin jahat si manusia maka sebagai mangsa dia akan semakin sehat bagi drakula.  Jika manusianya bersifat baik, maka apabila dimangsa akan membuat si drakula terserang penyakit macam-macam.  Termasuk yang paling mengerikan adalah epilepsi drakula tadi.

Oleh karena itu di zaman modern sekarang.  Para drakula sangat selektif dalam memilih mangsanya.  Latar belakang si mangsa akan ditelusuri dengan teliti.  Bahkan saking pentingnya hal ini, dibentuk lembaga khusus yang dinamakan Lembaga Penelitian Mangsa Terbaik.  Lembaga ini melakukan penelitian yang sangat mendalam terhadap semua manusia dewasa di semua wilayah. Ya hanya manusia dewasa.  Karena sama sekali dilarang untuk menghisap darah anak kecil, ibu hamil atau menyusui dan manula.  Itu bukan cuma kesepakatan tapi sudah diundangkan di negeri drakula.  Barangsiapa yang melanggar akan dihukum berat.  Taringnya akan dicabut!

-----

Sonya memandangi Sania dari ujung rambut hingga ujung kaki.  Temannya itu nampak baik-baik saja!  Tidak ada yang berubah dari wajah maupun tubuhnya.  Biasanya manusia yang sudah dihisap darahnya oleh drakula, wajahnya akan memucat dan tubuhnya sedikit menggigil.  Tapi wajah Sania tetap kemerahan dan tubuhnya terlihat begitu berenergi.  Malah tadi saat memeluknya, Sania melompat-lompat kegirangan.  Mata Sonya berkilat penasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun