Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Drama

Percakapan Imajiner Dua Nisan Tak Bernama

18 Agustus 2017   05:06 Diperbarui: 18 Agustus 2017   07:10 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nisan 1;

Akupun sama.  Tak tahu siapa nama petani ini.  Yang aku tahu, semua hasilnya memanen padi diserahkan semua untuk dimasak bagi para pejuang yang hanya sempat makan satu kali dalam sehari.  Sampai sekarang jasadnya juga masih berbau wangi.

(Musik berhenti.  Narator membacakan paragraf penutup dari kisah drama imaginer yang pendek ini).

Merdeka dulu bukan merdeka abu abu.  Merdeka kini bukan merdeka yang sunyi.  Merdeka nanti juga bukan merdeka karena berondongan janji.

Jakarta, 17 Agustus 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun