Mohon tunggu...
Miftahul Janah
Miftahul Janah Mohon Tunggu... Guru - peminat ilmu sosial politik, agama, dan perempuan

sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Laksmana Cheng Ho, Islam Nusantara, Gus Muhaimin, dan Nahdlatul Ulama (bag awal)

14 September 2019   11:34 Diperbarui: 17 September 2019   16:13 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya di hari kelima, kami berangkat ke Qingjing Mosque, Mesjid yang dibangun pada tahun 1009 M, usia mesjid ini telah 1010 tahun usianya, dibangun pada zaman dinasti Hang, prasasti yang di tulis dalam bahasa Mandarin, Persia dan Mongol pada tahun 1407 M dan dilanjutkan pada dinasti Ming pada tahun 1567 M yang antara lain berisi perintah kaisar waktu itu agar melindungi warga moslem di China dan agar Tiongkok  bersahabat dengan Persia dan Asia Tenggara lainnya, arsitektur bangunan yang luas ini telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan, namun bangunan asli ketika pertama kali berdiri masih ada, yang tinggal berbentuk tiang-tiang dengan hamparan rumput dan dikelilingi tembok-tembok. 

Bentuk bangunan mesjid ini dipengaruhi oleh bentuk bangunan arab, China dan Persia, menurut pengurus mesjid  ini pak ibrahim namanya, bahwa salah satu Presiden Indonesia yang pernah datang ke mesjid ini adalah Gus Dur, KH Abdurrahman Wahid Allahu yarham. Dari Quanzhou kami bertolak ke Beijing sekitar 3 jam perjalanan by plane, dinner dan menginap di Wanshou Hotel.

Hari pertama di Beijing, atau hari keenam di Tiongkok, sesampainya di Beijing kami diterima dan dijamu makan malam oleh Duta Besar Indonesia di China bapak Jauhari, pak Dubes menjelaskan bahwa ada empat (4) hal yang mempengaruhi peningkatan ekonomi di China yang bisa kita akslerasikan dengan Indonesia, (1) Export import barang dan jasa, (2) investasi, (3) tourism economy, dan (4) digital economy; pak Dubes juga mengatakan bahwa digital economy menyumbangkan kesejahteraan  sebesar 24% di China, dan paling banyak komoditas export Indonesia ke China adalah batu bara; 

10 tahun lalu valuation tension masih 12 M yuan, sekarang sudah 595 Miliar yuan, Alibaba misalnya Public relationnya bagus, sharenya besar, GD .com bagus, di Indonesia ini GD.id, weChatt misalnya bisa investasi besar-besaran ke Gojek. Disampaikan pak Dubes ada kurang lebih 15000 mahasiswa Indonesia yang belajar di China, pertemuan yang hangat yang mampu mengobati rindu kami pada makanan Indonesia salah satunya soto ayam hee. (bersambung)

*Miftahul Janah MSI. peminat masalah sosial, agama dan perempuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun