Mohon tunggu...
Meilanie Buitenzorgy
Meilanie Buitenzorgy Mohon Tunggu... Dosen - Mantan kandidat PhD, University of Sydney, Australia

Mantan kandidat PhD, University of Sydney, Australia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bukti Nyata Ahok Tak Salah: Surat Ungu untuk Ahok

9 November 2016   23:43 Diperbarui: 4 April 2017   17:09 279045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dear Ahok,

Apa kabar lo hari ini?

Langsung saja Hok. Sebetulnya, tidaklah sulit membuktikan bahwa elo gak salah dalam kasus dugaan penistaan agama di Pulau Seribu. Ada banyak bukti bahwa elo gak bisa disalahkan secara hukum. Bukti-bukti ini bahkan akan menampar pihak-pihak yang sekarang sedang mendiskreditkan elo.

Pihak-pihak tersebut mem-framing seolah-olah dalam pidato itu, elo sedang menafsirkan Al Maidah 51.

Padahal, ketika elo mengatakan “…. Bapak-Ibu dibohongi pakai Al Maidah 51…..”, sesungguhnya elo hanya sekedar menyampaikan FAKTA, bukan menafsirkan ayat. Fakta bahwa Al Maidah 51 memang hanya digunakan sebagai alat kepentingan politik oleh Parpol-parpol Islam. Fakta bahwa di berbagai daerah di pelosok Indonesia, bahkan di daerah mayoritas muslim, parpol-parpol Islam malah mengusung, bahkan memenangkan calon-calon kepala daerah non-Muslim melawan kandidat-kandidat Muslim. Ini bukti-buktinya:

1)  Tahun 2012, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tega-teganya mengusung dan sukses memenangkan pasangan cagub-cawagub Cornelis (petahana) dan Christiandy Sandjaya, keduanya Nasrani, di Pilgub Kalimantan Barat yang mayoritas penduduknya (59%) beragama Islam. Sumber

2) Tahun 2015, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) nekad mengusung dan memenangkan seorang PENDETA Nasrani-Tionghoa, Thes Hendrata, di pilbup Kabupaten Kepulauan Sula yang mayoritas penduduknya (96.94%) beragama Islam. Dua pasang kandidat lawannya seluruhnya beragama Islam. Sumber 1 dan 2 

3) Tahun 2015, PKB mengusung dan memenangkan Danny Missy (Nasrani) di pilbup Halmahera Barat (Nasrani 59.15%, Islam 40.73%). Sumber

4) Tahun ini, PKS, PAN dan PBB mengusung Paulus Kastanya (Nasrani) di pemilihan walikota Ambon (Nasrani 48%, Islam 34%). Sumber

Keempat kasus ini hanyalah contoh yang bisa gw bantu telusuri di internet, faktanya mungkin lebih banyak lagi kasus parpol Islam mengusung calon non-Muslim di Pilkada.

Kenapa Al Maidah ayat 51 tidak disebut di panggung saat para ustadz dari parpol-parpol Islam mengkampanyekan calon-calon non-Muslim tersebut? Kenapa FPI tidak mengerahkan demonstrasi untuk menentang naiknya Nasrani yang akhirnya menang menjadi Gubernur Kalbar, Bupati Sula dan Bupati Halmahera Barat? Tanya kenapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun