Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Maruarar Sirait Minta Maaf Terkait Anies Tidak Dampingi Jokowi

20 Februari 2018   06:29 Diperbarui: 20 Februari 2018   08:10 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: detiknews

Berkaitan dengan tidak Ikutnya Anies mendampingi Jokowi serta dihubungkan dengan keterangan Bey Machmudi tentu muncul pertanyaan ,kalau begitu dari pihak panitia penyelenggara Turnamen Presiden tersebut siapa yang memberi atau yang menentukan nama nama yang berhak mendampingi Jokowi memberikan piala?.
Publik mulai menyebut sebuah nama , Maruarar Sirait ,Ketua Steering Committe Piala Presiden.

Maruarar menjelaskan dirinya adalah orang yang menyerahkan siapa saja nama yang mendampingi Jokowi menyerahkan trofi kejuaraan Piala Presiden 2018 kepada Persija dan kepada para pemenang .Dia tidak memasukkan nama Anies sehingga Anies dicegah Paspampres.

Maruarar beralasan ,karena ini Piala Presiden ,dia pun hanya memasukkan nama menteri sebagai pendamping Jokowi menyerahkan trofi ( detiknews,19/2/2018).
Tetapi apakah tokoh sekaliber Maruarar benar benar beranggapan bahwa karena kejuaraan itu memperebutkan Piala Presiden lalu dalam pikirannya yang mendampingi 

Jokowi cukup hanya Menteri?

Rasanya tidak sesederhana itu persoalannya. Ketika publik mulai ramai memperbincangkan " insiden " di Gelora Bung Karno itu ,Maruarar mengatakan ,menurutnya yang membuat narasi hubungan mereka tidak harmonis  (catatan : maksudnya hubungan Jokowi dengan Anies ) adalah pihak yang sengaja mengadu domba dan mengambil keuntungan dari peristiwa tersebut.

"Jangan diadu adu lah.Hubungan Pak Jokowi dan Pak Anies baik baik saja.Ada provokator yang mau adu domba  Jokowi - Anies" ,katanya kepada awak media ,saat ditemui di Jakarta,Minggu ( 18/2/2018) ; dikutip dari TribunNews.com ,Jakarta,19/2/2018.

Pada posisi hari Minggu,18/2/2018 ,perbincangan maupun komentar terutama melalui Medsos mulai menghangat berkaitan dengan peristiwa pada Piala Presiden tersebut.Namun walaupun demikian ,Maruarar masih melihatnya dalam perspektif  "ada provokator atau ada yang mau mengadu domba antara Anies- Jokowi".

Pernyataan seperti ini tentu layak diikuti pertanyaan berikutnya .Siapa yang dimaksud politisi muda PDIP itu pihak yang mengadu domba dan juga yang akan jadi provokator. Apakah karena memperbincangkan peristiwa di Gelora Bung Karno itu lalu serta merta kita bisa menuduh yang memperbincangkan itu provokator atau tukang adu domba.

Yang dipersoalkan sebahagian publik adalah yang berkaitan dengan kepantasan ,mengapa Anies Baswedan tidak ikut dampingi Jokowi. Jadi pada posisi hari Minggu tersebut ,Maruarar belum melihat ada yang salah pada peristiwa penyerahan trofi tersebut.Sehingga saat itu belum terlontar adanya permohonan maaf darinya.
Tetapi pemberitaan pada hari Senin sudah menunjukkan sikap lain dari Maruarar.

Detiknews,Senin (19/2/2018) ,memberitakan ,Maruarar Sirait mengaku bersalah atas insiden dicegahnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mendampingi Presiden Jokowi ke podium final Piala Presiden.

"Jadi kalau kemarin begitu,saya harus sampaikan tidak ada orang yang paling bertanggung jawab.Saya paling bertanggung jawab" ,ujar Maruarar dalam konferensi pers di Stadion GBK,Jakarta ,Senin ( 19/2/2018). Selanjutnya politisi PDIP itu mengatakan " Jangan salahkan Paspampres karena dia bekerja berdasarkan siapa disebut nama nama nya.Seratus persen salah saya ,ujar Maruarar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun