Mohon tunggu...
Bunga Oktavia
Bunga Oktavia Mohon Tunggu... Penulis - Ready to be writter.

Tulisan saya adalah hasil dari apa yang saya pikirkan selama ini. Kritik dan saran anda adalah acuan saya untuk berani memikirkan hal diluar yang biasa saya pikirkan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nostalgia Sembari Bersantap

2 Juni 2019   19:21 Diperbarui: 3 Juni 2019   17:06 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Ramadhan menjadi momen yang paling ditunggu oleh masyarakat Indonesia dengan mayoritas agama muslim. Ngabuburit bersama teman sembari mencari tempat Bukber sudah menjadi kebiasaan setiap bulan suci Ramadhan tiba.Tak terkecuali di kota Salatiga.

Menikmati indahnya pemandangan di kota kecil dengan udara sejuk nan asri yakni kota Salatiga, sembari berburu kuliner di cafe dan seiring menjamurnya kedai-kedai makanan dan minuman sebagai tempat berkumpulnya anak muda ternyata ada salah satu Cafe cukup unik dengan corak nyentrik seperti cafe satu ini.

Waroeng Lawas, cafe dengan cara penyajian unik bertempat di Jalan Patimura nomor 92, Salatiga, Jawa Tengah.

Konsep yang diusung oleh cafe ini cukup menarik, bertemakan lawas, lama, antik atau kuno. Namun, ternyata lawas tak hanya mewakili dari nuansa serta barang-barang kuno di cafe ini, lawas juga bermakna lamanya proses pengerjaan dalam caf tersebut. Lampu bernuansa kuning remang-remang mendominasi cafe dari luar hingga ke dalam. Tersedia ruangan indoor dan outdoor, outdoor tempat yang diperuntukan sebagai kawasan untuk merokok serta adanya Live music yang menambah suasana di caf tersebut semakin hidup serta membuat betah untuk berlama-lama di sana.

Merambah bisnis di dunia kuliner memang mengalami perkembangan pesat.  Waroeng Lawas salah satu contoh inovasi dalam berbisnis di bidang kuliner yang unik. Suasana di dalam cafe (indoor) pun tak kalah membuat nyaman, adanya ornament-ornament identik dengan barang kuno. Lebih uniknya lagi lampu yang digunakan di dalam ruangan tidak menggunakan lampu neon atau led biasa, namun menggunakan empat piringan kaset warna hitam yang dijadikan satu menyerupai bentuk kotak dan tetap saja ditengah-tengahnya diberikan lampu remang berwarna kuning. Beragam benda antik sangat diumbar di dalam ruangan seperti beberapa motor jenis vespa klasik.

Tempat duduk yang dipilih pun memakai kursi zaman dulu berbahan karet plastik menyerupai kabel berwarna hijau biasa disebut dengan Kursi pentil, ada pula kursi berbahan logam besi serta sofa berbahan kayu. Terdapat lemari kuno yang berisi barang-barang lawas seperti kamera kuno, telepon kabel, type recorder, radio-radio antik sebagai pelengkap atmosfer suasana seperti menarik diri kita kembali pada zaman dahulu yang masih kental dengan nuansa retro.

Konsep minibar ditonjolkan ketika pelanggan hendak memesan serta ada pula pembagian pemesanan melalui beberapa pelayan. Untuk makanan ada pelayannya sendiri, begitu pula dengan minuman dan snack. Perihal menu, caf ini menyediakan beragam minuman ada kopi, teh dan aneka wedang. Ada menu minuman bernama Beer pletok dingin. Beer Jawa yang terbuat dari rempah-rempah dan berwarna merah. Makanan yang sering dipesan yakni nasi goreng serta indomie ditambah dengan telur dan irisan cabai yang bisa direquest sesuai permintaan pelanggan. Snack yang ditawarkan ada tahu gejrot, cireng, tempe mendoan, klapetart, dan masih banyak lagi.

"Aku suka sama konsep dari caf ini sih, karena kerasa banget suasana lawasnya, makanan dan minumannya juga enak, ada satu makanan yang jadi favoritku kalo makan disini, yaitu klapetart. Itu recommend banget sih" ujar Anggi salah satu pelanggan di cafe ini.

Harga relatif terjangkau yaitu mulai dari kisaran Rp. 5000 hingga Rp 20.000 an ke atas, harga yang terjangkau di kantong anak muda yang sekadar ingin nongki bersama teman atau mengerjakan tugas karena di cafe difasilitasi dengan wifi serta stop kontak di dekat meja pelanggan. Bercengkrama dengan teman sembari melakukan aktifitas membaca buku atau mengerjakan tugas di cafe ini merupakan salah satu cara guna merileksasikan pikiran serta membunuh rasa bosan dari pekerjaan yang terlalu membebani diri.Foto Waroeng Lawas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun