Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Satu Miliar Titik Cahaya

22 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 22 Februari 2019   05:59 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai mataku bisa kuberikan, lanjut Calvin dalam hati. Sedikit warna kembali menepi di wajah pucat itu.

"Sedih sekali Abi harus menikah tanpa melihat setitik cahaya pun...tanpa bisa melihat wajah Adeline."

"Pada waktunya nanti, Abi tidak hanya bisa melihat setitik cahaya. Tapi satu Milyar titik cahaya."

Bersabar dan menunggu jalan kesembuhan, hanya itu yang bisa dilakukan Abi Assegaf. Demi membasuh kesedihan calon mempelai pria, Calvin bernyanyi dan bermain piano untuknya.


Tenanglah kekasihku

Ku tahu hatimu menangis

Beranilah dan percaya

Semua ini pasti berlalu

Meski takkan mudah

Namun kau takkan sendiri

Ku ada di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun