Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biarkanlah Ujung Waktu Mempermainkan Penantianku

19 Mei 2019   10:36 Diperbarui: 19 Mei 2019   10:51 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wahai angin yang tercipta dari rasa malas kepak sayap burung pelikan, yang bertiup dari cela cela jendela jiwa yang merana. Mengapa tidak engkau kuliti seluruh perasaan jemu yang mengganggu, menyibak habis kenangan manis tapi berujung gerimis

di puncak penantian aku tetap bertahan, pecahkan kaca kaca mati melukai hati, remukan batu batu kali penyumbat pedih. Tlah ribuan kali ku teriakan namamu, ku alirkan lewar irama deburan ombak yang berdendang, bahkan dalam diamnya penantian, namamu ku pahatkan di atas awan

Biarkanlah ujung waktu mempermainkan penantianku, mencabik cabik cuilan hati sambil berbisik, "mampukah engkau merajam rasa rindu agar tak membatu." Aku hanya diam,bahkan ketika waktu mulai jemu menggodaku

Bagan batu 18 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun