Mohon tunggu...
kadek wh
kadek wh Mohon Tunggu... Guru - I love My Family

Ibu rumah tangga..... ibu dari 2 orang putri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | LDR

20 Agustus 2019   12:25 Diperbarui: 20 Agustus 2019   12:27 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nita ini ada surat buatmu.... kayakanya dr pacarmu ya... warnanya pink... romantis banget..."

Siska memberikan surat buatku sambil menggodaku...

"Makasih ya ka... ah kamu bisa aja..."

Dengan hati yg penuh kerinduan aku membuka surat yg kesekian kalinya yg aku terima sebagai alat komunikasi kami untuk saling mengenal satu dgn yg lainnya agar lebih dekat.

Tidak terasa aku sudah menjalin hubungan dgn pacarku selama tiga tahun... kami memang berjauhan, tapi tidak menghalangi kami untuk membina hubungan kami untuk kearah serius...

Umurku dan umurnya tidak abg lagi... sejak pertama kami bertemu kami sudah tidak mencari pacar lagi tapi kami mencari pasangan hidup ...

Aku berbeda usia lebih muda 5 tahun darinya... ia sudah bekerja dan hidup mapan...sedangkan aku sedang menyelesaikan kuliahku di semester akhir...

Aku punya harapan besar atas dia... setelah aku menyelesaikan pendidikanku aku akan menikah... membuka praktek sebagai tenaga kesehatan dan nengikutinya untuk berumah tangga... masa depan yg sempurna menurut ku...

Semua kerinduan kami, tertuang dlm surat yg selalu menjadi jembatan komunikasi kami...

Ketika suratku datang teman2 asramaku selalu tidak bisa diam... mereka selalu mengodaku dan ingin tahu kelanjutan kisah asmaraku...

"Gmn nita... apakah kamu sudah yakin dgn pacarmu.... padahal kamu hampir tidak pernah bertemu... apakah kamu yakin akan keputusanmu... untuk menikah dgn dia.."

"Ia... aku sudah pasti... memang kami berjauhan tapi orang tua kami sudah saling kenal... kami tinggal memberitahu mereka akan niat kami saja... aku juga suka dengan dia... tidak saja secara fisik tapi juga kedewasaannya dlm segala hal..."

"Tapi... apakah kamu yakin kalau dia setia... kan kamu gak liat dia disana... jangan polos2 amat... nanti kamu kecewa loh nit..."

Goda teman2ku tak henti2nya... entah mereka cemburu kalo aku sdh sangat dekat jodohku atau yg lainnya.... secara... mereka hampir masih jomblo semua...

Mereka selalu mengingatkanku untuk selalu waspada krn pacaran jarak dekat saja punya masalah kepercayaan apalagi jauh...

"Aku percaya sama dia... krn kami punya tujuan yg sama... ngapain kami main2 lagi... bukannya kalo pacaran kan ujung2nya pasti akan menikah kan..."

"Ia benar juga kamu nit... buang2 waktu, tenaga, dan banyak deh kalo kita pacaran ama orang yg cuma main2..."

"Ia nit... kalo dilihat dr foto kalian... kalian sangat mirip ya... katanya kalo mirip artinya jodoh loh... wah makin seneng banget tu nita... selamat ya...langgeng dunia pacaran dan dunia pernikahan kalian..."

"Makasih ya... kalian juga aku harapkan dapat pasangan yg cepat ya..."

Mas cahyo itulah panggilan pacarku... ia bekerja di yogyakarta...aku sangat percaya akan kesetiaanya... tidak pernah terlintas dlm benakku kalo ia akan mengecewakan impian yg sudah dirajut dengan manis... tinggal tunggu tanggal mainnya...

Sambil memandangi fotonya... aku sangat bangga akan dia dan beruntung memilikinya... hingga tak terasa menghiasi setiap hari2 ku menyelesaikan pendidikan dan memulai hari yg bahagia...

Tidak terasa liburan semester ku tiba... seperti biasa aku pulang kerumah orang tuaku lalu biasanya kami akan bersiap untuk berlibur ke yogya menengok simbah dr ibu ku sambil mengisi liburanku... dan rencana kami... akan memberitahu hubungan kami dan meminta doa restu untuk berpacaran dgn serius dan bertunangan... lalu menikah nantinya...

Orang tua kami masing2 memang sdh saling  mengenal tp blm tahu mengenai hubungan kami...

Waktunya yg ditunggu telah tiba... aku pulang ke yogya menemui simbahku... tidak dengan sengaja aku melihat ada sepucuk undangan yg berada di meja tamu... dan aku mencoba untuk melihatnya... dengan penuh penasaran aku melihatnya...

Sebelum aku jatuh pingsan aku melihat mas cahyo sudah ada di depan pintu... ia menarik tanganku dan membawanya kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya menjauh dr rumah simbahku...

Memang beberpa bulan kebelakang aku tidk terima surat dr mas cahyo... tp aku pikir... krn kita akan bertemu saat ini... ternyata ia akan menikah dgn orang lain...

Tanpa sepatah kata keluar dr mulutku.... dia terus memberi penjelasan bahwa ia telah di jebak... ada seorang gadis yg sudah lama mengejar dia... dan ia di jebak hingga akhirnya gadis ini hamil... dan ia hrs bertanggung jawab...

Apa yg hrus kukatakan... aku terdiam... bahkan air matakupun tdk dpt keluar... aku masih syok... harapan yg sudah dibangun sgt indah pupus ditengah jalan...

Rasa pedihku hanya bisa aku simpan dlm hatiku... aku ikut menghantarkan mas cahyo untuk melamar calon istrinya.... aku hanya pasrah... ada penyesalan di matanya... ia memandangiku ketika ia bersama keluarga besarnya melamar calon istrinya....ia terus memandangiku dari awal acara sampai akhir acara... aku melihat penyesalannya... tapi apa yg bisa kami buat...

Aku bagaikan patung terdiam... sesekali menyeka air mataku yg tidak dpt aku tahan lagi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun