Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Memotret Nasib Petani Tembakau Sumenep Madura

23 November 2019   10:51 Diperbarui: 24 November 2019   04:33 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tembakau rajangan Sumenep | Dokpri

Menjadi petani tembakau ternyata tak segampang yang saya bayangkan. Proses mengolah daun tembakau butuh pengalaman dan teknik yang dilakukan secara hati-hati dan teliti.

Pembibitan tembakau dilakukan dengan cara tunas pada sebidang tanah, setelah dewasa dipindahkan ke lahan yang lebih luas. Setelah dewasa, daundaun tembakau yang tumbuh dibedakan dalam tiga posisi, daun bawah, daun tengah, dan daun bagian atas (dekat kuncup atau bunga).

Normalnya, dalam setahun, petani tembakau panen paling banyak 3 kali. Kondisi normal panen ini mereka alami sejak 2010, di mana saat itu harga per kilogram daun tembakau Sumenep masih tembus hingga Rp. 95.000. 

Hingga tahun 2018 kemarin, harga tembakau di tingkat petani yang kian menurun, membuat petani tak lagi mengikuti sistem panen menurut posisi daun. Saat ada permintaan dari perusahaan rokok, ya sudah, mereka langsung memanennya sekaligus.

Rupanya, biaya perawatan tanam yang tinggi membuat petani tak mampu berlama-lama menunggu panen menurut posisi daun. Di tambah dengan risiko perajangan dan pengepakan, mereka ikhlas merugi bahkan hingga berujung maut karena stress usahanya rusak.

Sistem pemanenan sekaligus tanpa diiringi permintaan yang tinggi menjadikan petani tembakau terpaksa menyimpan sisa tembakau yang tak laku di gudang masing-masing. 

Ada yang milik sendiri, ada yang milik kelompok tani, ada pula yang menyewa. Semua mereka lakukan demi menjaga kualitas daun tetap baik dan masih bernilai jika ada perusahaan rokok yang order.

Saya pun tercengang karena saat daun tembakau usai dipanen, untuk menghilangkan getah di dalam daunnya dilakukan dengan cara meniriskan daun sedemikian rupa sehingga posisi tangkai daun berada di bawah (vertikal) atau posisi daun dijepit dan ditegakkan. 

Jika tak demikian, harga daun tembakau juga rusak karena rasanya akan pahit akibat ada getah yang terkandung di daunnya.

Beberapa waktu ini tentu sempat kita mengetahui bahwa tahun depan (2020) pemerintah sepakat menaikkan harga rokok per bungkusnya.

Kebijakan itu saat ini memang belum dieksekusi, tapi dampaknya justru sudah mulai terasa. Harga rokok yang bakal naik secara otomatis menunjukkan bahwa beban pengusaha rokok bertambah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun