Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Demokrasi Pragmatis, Meikarta, dan Museum Planologi

22 Agustus 2017   05:57 Diperbarui: 22 Agustus 2017   21:43 6122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Bahwa kemudian rezim Orde Baru yang dipimpin Suharto -- dengan berkedok pada kebijaksanaan musyawarah dan mufakat itu -- menyelewengkan amanah untuk melanggengkan kekuasaan melalui berbagai kebijakan represif dan penuh korupsi-kolusi-nepotisme, adalah soal lain.

Terlepas dari kegagalannya hingga kemudian Indonesia terpuruk, pembangunan Indonesia dahulu berada dibawah kendali satu 'orkestrasi' yang menggunakan 'partitur' tunggal. Saya teringat dengan GBHN (garis-garis besar haluan negara) yang memayungi semangat 'Era Tinggal Landas' dan diterjemahkan dalam 5 tahap Repelita (rencana pembangunan lima tahun).

Disana memang ada 'idealisme' yang dicanangkan untuk kejayaan Indonesia. Walaupun disana juga ada 'pragmatisme' yang menyuburkan budaya KKN demi melanggengkan kekuasaannya.

Sementara buah yang kita petik dari sistem demokrasi hari ini hanya menyisakan 'pragmatisme' yang semakin sempit dan terkotak-kotak. Salah satunya justru menyingkirkan keniscayaan peran obyektif dari profesi yang mengawal kearifan tata ruang bagi seluruh Nusantara sehingga proyek-proyek infrastruktur raksasa seperti LRT, HST, elevated tollway, dan Meikarta tak hadir tergagap-gagap.

Jilal Mardhani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun