Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Suara

9 Juni 2017   05:54 Diperbarui: 9 Juni 2017   12:56 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: isson khairul

kita hanya buih di laut
yang tampak karena ombak
tatkala laut dilindas lunas
selanjutnya punah dimamah riak

mengapa suara kita melebihi topan
hancurkan kebersamaan
remukkan persaudaraan
lalu penjarakan perbedaan

puncak bukit yang dingin
membara karena amarah
lembah yang tenteram
buncah karena sengketa

semua berpangkal karena suara
suara yang membubung ke angkasa
menyelinap di bilik suara
menjalar dalam hasutan
berbingkai dendam

suara itu suara kita
tapi bukan suara hati
suara itu suara sesama
tapi bergema bersama dendam
suara itu suara nurani
tapi penuh racun di tenggorokan

kita hanya buih di laut
mengapa suara kita porandakan dunia

isson khairul –dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 9 Juni 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun