Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kerinduan yang Indah dari Seorang Penjual Nasi Gudeg

14 Oktober 2018   10:11 Diperbarui: 17 Oktober 2018   23:29 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta itu membekas dan tinggal selamanya di hati |pxabay.com

Tansah ana.
Donga sumengko ing angkasa.
Miyak wengi-wengi sepi. Nothok korining Gusti.

 *

Tansah ana.
Kidung tresna lumantun saka ati papa.
Anembrama ing samudra nglangut.
Nlusuri gisiking sepi.

 *

Tansah ana.
Rasa kangen sumumpel ing dhadha.
Ana ngendi dunungmu mitra.
Pengin sliramu ana sisihku wektu iki.
Anyekseni prastawa kang lagi lumaksana.

 **

Terjemahan oleh Indria Salim

Selalu ada.
Doa terpanjatkan ke angkasa.
Membuka tabir gelap malam-malam sepi.
Aku mengetuk pintu-Mu, Tuhan.

*

Selalu ada.
Kidung cinta alunan hati merindu.
Hati mendamba, melantun jerit di samudra rindu .
Menelusuri tepian sunyi.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun