Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nando, Penodong di Bus Malam

6 September 2018   02:25 Diperbarui: 6 September 2018   03:18 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benarkah Nando bajingan yang pura-pura jadi penumpang. Benarkah Nando kerjaannya emang kayak gini?
Dari tampangnya Nancy tak yakin.  Tapi bukankah dunia ini penuh dengan segala kemungkinan yang kita seringkali tak tahu. Bukankah dunia ini penuh misteri.. 

Tangan kokoh Nando masih merengkuh pundak Nancy. Tapi rengkuhannya jauh dari kesan sangar, diam-diam Nancy menikmatinya.  

"  Kenapa kamu melakukannya, Nando..? Kalau kamu minta baik-baik juga aku kasih..."  
Nando hanya diam. Tak sepatah  kata pun terucap. Bayangan demi bayangan berkelebat. Tak peduli... Nando sama sekali tak peduli. Dia hanya butuh duit..itu saja.  


Tanpa terasa Adzan Subuh berkumandang. Perjalanan sampai disebuah kota kecil di pesisir utara propinsi Jawa Timur.  

Mereka turun, " Kamu boleh lapor polisi sesudah kita berpisah.." Bisik Nando ditelinga Nancy. 

" No, i won't...i just need my SIM Card inside my iphone. I need this, give it to me, please," Nancy memohon.
Nando mencari peniti dan menusukan slot kartu SIM untuk mengeluarkan kartu SIM yang ada di iPhone  dan mengulurkan kepada Nancy. 

Nanar mata Nancy menatap mata Nando. Masih tak percaya pada kejadian yang barusan dia alami. Nancy tak menyesal. Tak pula tak rela. Nancy rela. Tapi Nancy tak habis pikir. Kenapa Nando melakukannya? Hanya itu yang sedari tadi berkecamuk otak Nancy. Mungkinkah setan berwajah malaikat, Serigala berbulu Domba, atau koruptor berwajah pendeta?  

Tak tahu.. 

Nancy tak peduli lagi.  
Nancy berjalan menuju mobil keluarga yang sudah menunggu ditepian terminal bus Antar kota.  
Sebenernya Nando bukannya senang. 

Tapi.... 

Telepon genggam Nando berdering, " Nando, sudah sampai mana? Jangan lupa bawa obat yang emak pesan ya, Nak..."
Hati Nando hancur.  
Untuk inilah Nando melakukan semuanya. Untuk emak.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun