Mohon tunggu...
hamdhani prasetyo
hamdhani prasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Seorang yang peduli akan kisah

Sarjana Komunikasi Universitas Bung Karno Jakarta dan Desain Komunikasi Visual - Akademi Teknologi Grafika Trisakti, pernah menjadi Aktivis AMANAD UBK - Jarkot (2003), pernah bekerja sebagai Staff Shooting TVC di DRTV Innovation Store (2008), pernah bekerja di Indopos dan Tangerangonline (2009), Ketua Harian FRPBA (Forum Penanggulangan Bencana Alam), pernah menjadi aktivis Greenpeace Indonesia - 1st Action Boat Team (2007), Koordinator Nasional Posraya Indonesia, pernah bekerja sebagai web content Kepresidenan RI (Joko Widodo), kini berkecimpung di dunia asuransi sebagai Agency Development PT Asuransi Sinarmas (2011-2014) dan PT Sompo Insurance Indonesia (2015-sekarang), serta pemerhati sejarah Islam dan Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Malaysia, Saudara Serumpun yang Sedang Sakit

12 November 2018   20:04 Diperbarui: 13 November 2018   12:58 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Namun pekerjaan lain harus tetap dijalani, infrastruktur jalan dan jembatan layang di Malaysia tetap berjalan seperti proyek jalan tol di Malaka dan tol baru yang terhubung dengan Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Mahathir sadar, infrastruktur menopang pertumbuhan ekonomi yang harus tetap dijalani karena itu merupakan kunci.

PARIWISATA PENOPANG, MALAYSIA VS INDONESIA

Bagaimana dengan Pariwisata, sampai kini Promosi pariwisata masih menjadi topangan dan menjadikan saudara serumpun Indonesia sebagi target wisatawan utama.

Malaysia memang serius dan siap dibawah slogan "Trully Asia", bagaimana tidak, slogan rasa-rasaan Asia itu berhasil menggaet wisatwan lokal kita sebesar 2,8 juta orang pada 2017, terbesar kedua setelah Singapura. Hingga tahun 2020, Malaysia menargetkan 3.4 juta orang Indonesia yang berkunjung, ambisi tersebut didukung penuh melalui program Visit Malaysia Year (VMY) 2020.

Secara seporadik, The Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Kuala Lumpur bersama Tourism Malaysia giat berpromosi di Surabaya dan Jakarta pada April -- September 2018. Agen perjalanan dan wisata lokal tentunya berkah dengan dukungan dan beragam diskon ini.

Bagaimana Indonesia menggaet masyarakat Malaysia dalam Pariwisata, menurut saya selain Bali, Surabaya, Medan dan baru-baru ini Lombok, orang Malaysia banyak kenal dan sering berkunjung, selebihnya kota lain belum dan sangat kurang promosi. 

Mari lihat data BPS 2017, jumlah wisatawan Malaysia ke Indonesia sebesar 1,2 juta orang, artinya hanya separuh dari jumlah wisatawan kita yang berkunjung kesana pada tahun yang sama. 

Pengeboman Pariwisata Malaysia ternyata dibalas Indonesia, pada September 2018 lalu Kemepar menyelenggarakan program Indonesia Tourism Table Top (ITTT) Kuala Lumpur II, di Doublee Tree Hilton Kuala Lumpur, dengan target 2,6 juta wisatawan Malaysia. Target destinasi kali ini aialah Danau Toba, dengan penawaran penerbangan langsung ke bandara Silangit. Jangan heran bertemu tari Tor-Tor di Malaysia ya.

Hamdhani W.P (Kuala Lumpur, 11-11-2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun