Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Fenomena Selebritis Bulutangkis di Media Sosial

13 April 2017   23:14 Diperbarui: 14 April 2017   22:00 2779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selfie para selebritis bulutangkis. (sumber foto: duaribuan.files.wordpress.com)

Di era digital dan media sosial seperti saat ini, selebritis bukan hanya aktor dan aktris yang bermain seni peran di film atau sinetron saja. Olahragawan ikut menjadi selebritis yang menarik perhatian dari masyarakat luas. Sebagai pemain di cabang olahraga yang paling berprestasi di Indonesia, banyak pebulutangkis kita yang punya status selebritis. 

Popularitas mereka sangat tinggi, dibuktikan dengan berlimpahnya jumlah followers di akun Twitter atau Instagram pribadinya. Mereka juga jadi magnet bagi para fans yang berebut ingin foto bersama dan meminta tanda tangan ketika sedang bertemu. Beberapa dari mereka bahkan mulai direkrut sebagai bintang iklan produk-produk ternama di Tanah Air.

Melekatnya status selebritis pada pebulutangkis tak lepas dari faktor prestasi dan penampilan. Dengan usia yang masih muda, wajah yang rupawan, bentuk badan yang bagus dan tentunya koleksi gelar juara, mereka jadi paket yang komplit untuk diidolakan oleh masyarakat, terutama oleh anak muda. 

Beberapa pebulutangkis Indonesia yang tenar bak selebritis di media sosial antara lain: Trio F3 (Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie, Anthony Ginting), Duo Minions (Kevin Sannjaya Sukamuljo dan Gideon Marcus Fernaldi), Pasangan Emas Rio 2016 (Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir), Greysia Polii, Mohammad Ahsan, Praveen Jordan, Debby Susanto, dan lain-lain.

Jonatan, Ginting dan Ihsan: Trio F3 yang punya jutaan fans. (sumber foto: brilio.net)
Jonatan, Ginting dan Ihsan: Trio F3 yang punya jutaan fans. (sumber foto: brilio.net)
Beberapa selebritis bulutangkis di atas cukup rajin menyapa para penggemar dalam bentuk cuitan, foto, video atau bahkan live chat melalui media sosial. Bahkan, sebagian besar dari mereka punya grup penggemar yang memberitakan segala hal tentang atlet pujaannya setiap hari. Terkadang hal-hal yang bersifat pribadi seperti foto-foto mereka ketika menghabiskan waktu bersama keluarga atau cerita asmara yang sedang mereka jalin pun juga ikut dibahas di media sosial.

Fenomena selebritis bulutangkis yang berkembang saat ini perlu disikapi dengan baik. Hal ini agar fanatisme masyarakat pada bulutangkis bisa membawa manfaat yang baik dan bukan malah merugikan para atlet itu sendiri, maupun perkembangan dunia bulutangkis di Indonesia. Berikut ini beberapa hal diantaranya:

1. Hindari perundungan (bullying) pada pebulutangkis di media sosial

Update harian dari para selebritis bulutangkis di media sosial adalah hal yang ditunggu oleh penggemar. Di sisi lain, keaktifan mereka di media sosial juga mengundang kritik dari beberapa orang. Banyak yang menilai bahwa media sosial telah mengganggu fokus para atlet ke tugas utama mereka yaitu berlatih dan bertanding untuk meraih prestasi. Alih-alih menganalisis video permainan lawan, mereka malah asyik berfoto selfie atau pamer kemesraan bersama teman-temannya.

Perundungan semakin gencar dilakukan saat pebulutangkis itu tersingkir pada babak-babak awal di suatu turnamen. Kekalahan dari lawan yang sebenarnya di atas kertas tidak punya kemampuan lebih baik atau lawan yang punya peringkat lebih rendah akan menambah deras arus komentar negatif yang diberikan. Contohnya pada kasus ketika akun Instagram Ihsan Maulana Mustofa dihujani kata-kata sindiran dan bahkan cibiran saat ia kalah di babak pertama atau babak kualifikasi pada sejumlah turnamen di tahun 2016 lalu. Ihsan bahkan sampai sempat tidak aktif di media sosial selama beberapa hari dan menghapus sejumlah foto.

Aksi bullying seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi. Kita tidak bisa melakukan penyamarataan bahwa semua selebritis bulutangkis yang eksis di media sosial itu kurang disiplin dalam berlatih dan tidak punya fokus yang baik saat berkompetisi. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sebagai induk organisasi bulutangkis pasti sudah memiliki regulasi kedisiplinan yang ketat bagi para pemain di pelatnas. Beberapa pelatih bahkan punya peraturan khusus yang diterapkan di sektor yang ditanganinya masing-masing.

Sejumlah pebulutangkis di Indonesia juga punya kesadaran tinggi untuk membatasi penggunaan media sosial saat sedang turun di turnamen. Liliyana Natsir yang memiliki 201.000 followers di akun Instagramnya memilih untuk sama sekali tidak membuka media sosial yang merupakan platform untuk berbagi foto dan video pendek itu selama ia berkompetisi di Olimpiade 2016. Di akhir turnamen, ia bersama Tontowi Ahmad berhasil membawa pulang medali emas pertama bagi Indonesia di nomor ganda campuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun