Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rembulan Bermata Sayu

15 September 2019   08:04 Diperbarui: 15 September 2019   08:14 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tubanjogja.org

Aku tak akan bisa membencimu
Meski kau telah meninggalkanku dalam pelukan sunyi
Sendiri aku meratapi luka sisa temaram
Mengais harap pada serpihan bintang

Aku tak kan bisa mendendammu
Meski kau telah berpaling untuk hati yang lain
Menjatuhkan selaksa mimpi-mimpiku dalam keputusasaan
Menjerang gelisah setiap menjelang petang

Aku memang tak mampu mengembalikanmu kembali
Namun puji dan puja tak pernah berhenti tertulis untuk namamu
Segala rindu hanya aku simpan untuk hadiah terindah
Entah pada masa yang mana semua ingin itu akan terbalas

Aku tak kan bisa membuat hatiku pergi dari wajahmu
Dan aku akan tetap menunggumu pulang
Karena kau adalah rembulan bermata sayu
Untuk selalu aku rindu restu dan doamu
Yang senantiasa aku harap suci telapak kakimu untuk indahnya surgaku, Ibu

Blitar, 15 September 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun