Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Renta di Ujung Senja

6 Desember 2019   19:23 Diperbarui: 6 Desember 2019   19:37 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
arto-mega.blogspot.com

"Entahlah, aku tak tega menatapnya,"...

Dia lelaki renta di ujung senja. Terpuruk di pojok dinding pinggiran kota. Membaur bersama lalat-lalat lapar. Berpesta pora di sekujur tubuhnya yang kumal dan bernanah.

Dia lelaki renta di ujung senja. Tatapannya kosong. Tak berhasrat arungi kerasnya samudera dunia. Diam mematung, terpenjara dosa masa muda. Luka di dadanya, adalah tanda hunusan belati murka. Saat jiwa diamuk nafsu angkara.

"Ah, entahlah..Sekali lagi, aku tak sanggup menatapnya"...

Dia, lelaki renta di ujung senja. Menangis tersedu dibayangi sejuta dosa di kepala. Lalu, roboh tak bernyawa.

Sumedang, 06 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun