Mohon tunggu...
taufiqelhida
taufiqelhida Mohon Tunggu... Penulis - orang gila

Penulis Penggambar Pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebelum Hujan Berhenti

10 Desember 2019   20:33 Diperbarui: 10 Desember 2019   20:37 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan begitu panjang, Sayang, seperti kepedihan dan luka kita
Seringkali kita bicara di bawah hujan dan angin kencang
Sepertinya badai menyukai kita sehingga kita menjadi kekasih

Berhenti sejenak, Sayang, ketika dua-tiga halilintar menyambar tatapan
Pernah kita berjalan hanya dengan angin hampa
Namun tak pernah sedikitpun airmata jatuh sebagai sakit

Duduklah di sini, Sayang, dekat trotoar sebrang Hotel Grand Metro
Lukisan dinding tengah menghibur derita yang kini menjaga kita
Sejenak kita lupakan perihal beban hidup yang tak berkesudahan

Minumlah dengan khidmat, Sayang, kopi yang kuseduh walau telah dingin
Langit yang gelap padahal siang belum renta, biarlah seadanya
Kita nikmati musik yang Tuhan beri untuk kita menari sebelum hujan berhenti

el, Des 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun