Mohon tunggu...
Eka Setya Adi Nugraha
Eka Setya Adi Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Eka Setya

Traveling is my Life

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengangkat Potensi Kopi, Mahasiswa KKN UNNES Adakan Pelatihan Pengolahan Kopi di Desa Nyatnyono

9 Maret 2020   09:38 Diperbarui: 10 April 2020   18:31 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abed Nego Andreanes mempraktikan cara penyeduhan kopi v60


Rabu, 5 Februari 2020, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif 1 Universitas Negeri Semarang tahun 2020 Desa Nyatnyono, Keccmatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang melaksanakan kegiatan pelatihan pengolahan kopi bertempat di gedung serba guna (aula) Desa Nyatnyono. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengolahan kopi paska panen agar kopi hasil produksi dapat bersaing dipasaran dan menjadi salah satu desa wisata kopi.

Target dari pelatihan ini adalah para petani kopi dan para pengolah kopi paska panen. Kurangnya  wawasan pengolahan kopi dilingkup petani dan pengolah kopi paska panen menjadi kendala dalam berkembangya produk kopi di desa ini.

Produk kopi unggulan di Desa Nyatnyono adalah Kopi Wali. Menurut salah satu pengolah kopi paska panen yaitu Sahudi, sejarah terciptanya nama kopi wali yaitu diambil dari proses roasting kopi yang masih menggunakan kuali sebagai alatnya. Beliau manambahkan bahwa alasan masih mempertahankan menggunakan cara tradisional agar tercipta aroma kopi yang khas.

Kopi Wali mempunyai beberapa macam rasa, terdiri dari kopi robusta, arabika dan excelsa. Pada awalnya Kopi Wali dijual secara kiloan, namun sekarang sudah dikemas dalam berbagai macam ukuran. Kopi dikemas dengan ukuran 40 gram, 80 gram dan160 gram.

Peserta melakukan praktik penyeduhan kopi v60
Peserta melakukan praktik penyeduhan kopi v60

Dalam pelatihan ini tim mahasiswa KKN UNNES Alternafif 1 mengundang narasumber yang sudah berpengalaman dibidang perkopian yaitu Abed Nego Andreanes, owner abednegocoffee Temanggung. Dalam pelatihan ini beliau menekankan pentingnya pemilihan biji kopi ketika dipanen. Kopi yang dipanen harus merah atau biasa disebut petik merah. Abed juga memberi motivasi agar masyarakat mempunyai semangat yang tinggi untuk mengangkat potensi kopi yang ada di Desa Nyatnyono.

Sebagai akhir acara ini, Abet megajak peserta untuk menyeduh kopi dengan cara dan teknik yang benar. Dalam kesempatan ini peserta diajak untuk membuat kopi V60. Biji kopi yang digunakan merupakan biji kopi asli dari Desa Nyatnono. Menurut salah satu peserta yaitu Reza selaku Ketua Ikatan Pemuda Krajan (IPKA) hasil dari penyeduhan dengan teknik V60 membuat aroma dan rasa dari kopi wali ini semakin kuat.

Dalam kegiatan pelatihan kopi turut dihadiri oleh Parsunto selaku kepala Desa Nyatnyono, dan perangkat desa lainnya. Serta pemuda setempat yang ikut meramaikan acara tersebut. Parsunto berharap agar kegiatan semacam ini bisa terus diselenggarakan agar petani kopi dan pengolah kopi paska panen mempunyai kopetensi yang baik. ”Semoga dengan pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas hasil kopi dan hasil olahan kopi di Desa Nyatnyono,”ujarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun