Bagi penulis membaca koran dan Alquran, keduanya, sama-sama penting. Sayangnya hanya pandai baca dan menulis di koran. Baca Alqurannya baru (belajar) sekarang. Hehehehe..... ampun pak ustaz.
Nah, terkait hal itulah mengapa sang ustaz begitu seriusnya meminta penulis untuk menghafal syair untuk memudahkan hafalan huruf yang diterangkan dalam materi pelajaran ilmu tajwid.
Bagi kalangan santri, pastilah paham bahwa membaca Alquran itu harus mengindahkan panduan tempat keluarnya huruf (makhraj), sifat-sifat dan bacaannya yang keluar dari mulut kita.
Baiknya, pada awal belajar Alquran dikenalkan huruf hijaiyyah dan lima hukum membaca Alquran. Lebih bagus lagi jika belajarnya dilakukan sejak masih kanak-kanak mengingat kata dan kalimatnya selain mudah diingat juga sekaligus sebagai ajang menghafal bacaan Alquran secara bertahap.
Kelima hukum membaca Alquran yang dimaksud itu adalah izh-har halqi, idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, Iqlab dan Ikhfa. Izh-har artinya jelas. Maknanya, membaca huruf Alquran dengan terang tanpa bercampur dengan ghunnah (dengung). Halqi berarti suara yang keluar dari tenggorokan.
Idgham artinya masuk (memasukkan) huruf satu ke huruf berikutnya. Ghunnah artinya bacaan yang berdengung. Bilaghunnah maksudnya tak berdengung. Iqlab maknanya mengganti (nun/tanwin) dengan huruf mim yang disamarkan dengan mendengung. Sedangkan ikhfa, artinya samar.
Nah, masing-masing dari kelima hukum itu memiliki huruf yang harus dihafal. Sehingga, kala membaca Alquran, menempatkan lidah tidak “keseleo”, apakah suara dari langit-langit mulut, apakah dari tenggorokan. Juga harus mengetahui pada kalimat yang harus dibaca berdengung atau pun bersuara seperti huruf mental (kol kola).
Jika pak ustaz meminta kita untuk menghafal huruf holqi, ya mudah karena jumlahnya cuma enam huruf. Iqlab hanya satu, idgham ada enam huruf. Sementara untuk ikhfa, wiuh jumlahnya 15 huruf. Untuk memudahkan santri, maka dibuatkanlah syairnya “sifda sana kam jada, syahsun kad sama dum toiban jidfi tuko dho zolima”.
Demkian juga untuk idgham dibuat syair “yarmalun” yang berarti ada huruf ya ro mim lam nun dan waw.
Masih banyak syair lainnya untuk memudahkan menghafal huruf hukum-hukum ilmu tajwid guna memudahkan membaca Alquran. Misalnya pada lam ta’rif (izh-har komariah atau idghom syamsiah).
**