Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pak Ustaz, Maaf Syairnya Enggak Hafal!

28 Maret 2020   10:47 Diperbarui: 30 Maret 2020   14:20 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi penulis membaca koran dan Alquran, keduanya, sama-sama penting. Sayangnya hanya pandai baca dan menulis di koran. Baca Alqurannya baru (belajar) sekarang. Hehehehe..... ampun pak ustaz.

Nah, terkait hal itulah mengapa sang ustaz begitu seriusnya meminta penulis untuk menghafal syair untuk memudahkan hafalan huruf yang diterangkan dalam materi pelajaran ilmu tajwid.

Bagi kalangan santri, pastilah paham bahwa membaca Alquran itu harus mengindahkan panduan tempat keluarnya huruf (makhraj), sifat-sifat dan bacaannya yang keluar dari mulut kita.

Baiknya, pada awal belajar Alquran dikenalkan huruf hijaiyyah dan lima hukum membaca Alquran. Lebih bagus lagi jika belajarnya dilakukan sejak masih kanak-kanak mengingat kata dan kalimatnya selain mudah diingat juga sekaligus sebagai ajang menghafal bacaan Alquran secara bertahap.

Kelima hukum membaca Alquran yang dimaksud itu adalah izh-har halqi, idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, Iqlab dan Ikhfa. Izh-har artinya jelas. Maknanya, membaca huruf Alquran dengan terang tanpa bercampur dengan ghunnah (dengung). Halqi berarti suara yang keluar dari tenggorokan.

Idgham artinya masuk (memasukkan) huruf satu ke huruf berikutnya. Ghunnah artinya bacaan yang berdengung. Bilaghunnah maksudnya tak berdengung. Iqlab maknanya mengganti (nun/tanwin) dengan huruf mim yang disamarkan dengan mendengung. Sedangkan ikhfa, artinya samar.

Nah, masing-masing dari kelima hukum itu memiliki huruf yang harus dihafal. Sehingga, kala membaca Alquran, menempatkan lidah tidak “keseleo”, apakah suara dari langit-langit mulut, apakah dari tenggorokan. Juga harus mengetahui pada kalimat yang harus dibaca berdengung atau pun bersuara seperti huruf mental (kol kola).

Jika pak ustaz meminta kita untuk menghafal huruf holqi, ya mudah karena jumlahnya cuma enam huruf. Iqlab hanya satu, idgham ada enam huruf. Sementara untuk ikhfa, wiuh jumlahnya 15 huruf. Untuk memudahkan santri, maka dibuatkanlah syairnya “sifda sana kam jada, syahsun kad sama dum toiban jidfi tuko dho zolima”.

Demkian juga untuk idgham dibuat syair “yarmalun” yang berarti ada huruf ya ro mim lam nun dan waw.

Masih banyak syair lainnya untuk memudahkan menghafal huruf hukum-hukum ilmu tajwid guna memudahkan membaca Alquran. Misalnya pada lam ta’rif (izh-har komariah atau idghom syamsiah).

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun