Duka bumi, duka langit, duka mentari
menatap kelakuan manusia yang semakin pekat oleh kebencian
manusia- manusia yang selalu teriak menyebut Tuhan
demi mengirim duka untuk manusia lainnya.
Manusia  merasa paling suci dan berhak menghukum mewakili Sang Pengadil Sejati
padahal dia sendiri bergelimang dosa dan kemunafikan
mata -- mata mereka tajam menghunus pedang dan mengibarkan bendera perang hanya untuk menghukum manusia lain yang diduga menista keyakinannya
mereka yakin terlalu yakin bahwa Tuhan perlu dibela
dengan pedang dan keberingasan yang berakhir tangis dan duka manusia lain.
Banyak manusia tidak mengerti teguran tidak harus menggoreskan duka lara
karena manusia tidak pernah bisa sempurna seperti Penciptanya.