Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menolong Orang yang Ditinggalkan karena Bunuh Diri

30 April 2024   15:12 Diperbarui: 1 Mei 2024   01:23 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menolong Orang Korban Bunuh Diri (sumber: Freepik.com)

Tak jarang penolong beracun ini ikut meperberat rasa bersalah dengan menghakimi, seakan semua karena kesalahan atau dosa orang yang ditinggalkan.

Orang semacam ini tergambar pada diri Elifas seorang teman nabi Ayub, seorang penolong beracun dengan nasihatnya kepada Ayub di tengah derita hidup, sebagaimana dinarasikan dalam Alkitab, di kitab Ayub 42:7-8. Elifas terancam dimurkai Tuhan karena nasihatnya yang beracun, memberi Ayub suatu "ketidakbenaran."

Apa masalah dengan nasihat penolong beracun semacam itu? Mereka menyampaikan apa yang mungkin benar hanya dalam konteks tertentu, namun tidak seluruhnya dan itu justru memperberat masaalah yang dihadapi korban.

Keempat, memberikan bantuan praktis.

Orang yang kehilangan akibat bunuh diri kerap berhadapan dengan stigma masyarakat. Layaknya orang berpenyakit kusta, stigma itu kadang memposisikan mereka pada pengalaman tidak diterima secara sosial.

Dalam kondisi demikian bantuan praktis yang diberikan seorang penolong bagi yang berkabung misalnya: kunjungan, memberi makanan, membantu masalah keuangan atau lainnya. Menjadi sebuah perlawanan terhadap stigma negatif itu, dengan kata lain menjadi obat penyembuh bagi stigma yang sedang dihadapi mereka yang berduka.

Demikian beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menolong mereka yang tengah berhadapan dengan masalah kedukaan karena bunuh diri orang terdekat atau keluarganya.


Memang kematian karena bunuh diri berdampak luar biasa berat, dan langkah-langkah ini bisa jadi hanya berpengaruh kecil. Namun apapun hasilnya setidaknya kita telah berupaya mencoba menolong.

Semoga kita semua bersama keluarga dan kerabat terhindar dari masalah ini![]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun