Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menolong Orang yang Ditinggalkan karena Bunuh Diri

30 April 2024   15:12 Diperbarui: 1 Mei 2024   01:23 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menolong Orang Korban Bunuh Diri (sumber: Freepik.com)

Bagaimana bentuk penangan terhadap orang atau keluarga yang ditinggalkan oleh mereka yang bunuh diri? Beberapa langkah berikut dapat dipikirkan dan diterapkan dalam upaya tersebut.

Pertama, kehadiran untuk mendengarkan.

Menawarkan kehadiran kita dalam situasi duka kehilangan orang yang ditinggal begitu penting artinya.

Seorang penulis bernama Iris Bolton yang putranya meninggal karena bunuh diri mengemukakan: "Bukan hanya kata-kata saja yang menghibur. Ada bersama seseorang juga menghibur," (My Son ... :A Guide to Healing After Death Loss or Suicide).

Arti kehadiran akan berdampak baik bila dilakukan dengan tujuan untuk mendengar. Menjadi pendengar yang baik bagi mereka yang berduka saat menceritakan apa yang dialami, dipikirkan, dan dirasakan dapat berdampak menyembuhkan.

Seorang psikolog bernama Hubbard mengemukakan dampak itu ketika menyatakan: "Kebutuhan kita akan pendengar tumbuh dari fakta aneh manusia, bahwa yang terjadi pada kita belum selesai sampai selesai diceritakan." (Karen Mason, "Mecegah Bunuh Diri", 2018)

Kedua, membiarkan mereka untuk meratapi kesedihan kehilangan yang dialami.

Meratapi sama artinya menyesalkan kejadian bunuh diri atau sering diekspresikan dengan banyak pertanyaan, misalnya: "Mengapa yang saya cintai? Mengapa saya, Tuhan? Apa yang telah saya lakukan sampai mendapat ganjatran seperti ini?"


Seringkali dalam syok dan kesedihan karena kehilangan akibat bunuh diri, seseorang dapat berpikir negatif lalu menyalahkan Tuhan. Dengan meratapi kehilangan itu menurut Mason, orang yang ditinggal mulai berdamai dengan Tuhan melalui ratapan dengan menyesalkan kejadian bunuh diri itu. (Karen Mason, "Mecegah Bunuh Diri", 2018)

Di sisi lain, membiarkan mereka meratapi kehilangan yang dialami dapat menyumbang dampak positif lain, yaitu untuk mengalirkan emosi, menghindarkan seseorang terdorong untuk memblokir emosi dengan alkohol atau obat-obatan terlarang atau tidakkan pelarian yang berakibat membahayakan diri.

Namun demikian hendaknya diperhatikan, hal ini tetap berlangsung dalam batas wajar. Penolong dapat mengingatkan untuk tak terus secara berlebihan meratapi kehilangan.

Ketiga, menghindari jadi penolong yang beracun.

Orang yang menjadi korban dari bunuh diri membutuhkan penolong yang tepat. Namun sebaliknya banyak kali mereka yang hadir untuk menolong tak ubahnya sebagai penolong beracun. Rupanya tak hanya ular yang beracun, haha.

Mengetahui keberadaan seorang penolong beracun atau tidak, nampak bahwa ia sering menawarkan sesuatu yang klise, atau memberitahu orang yang ditinggalkan bagaimana harus merasa dan itu sering tidak tepat, sebagai contoh melarang untuk tidak bersedih atau berduka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun