Bagaimana bentuk penangan terhadap orang atau keluarga yang ditinggalkan oleh mereka yang bunuh diri? Beberapa langkah berikut dapat dipikirkan dan diterapkan dalam upaya tersebut.
Pertama, kehadiran untuk mendengarkan.
Menawarkan kehadiran kita dalam situasi duka kehilangan orang yang ditinggal begitu penting artinya.
Seorang penulis bernama Iris Bolton yang putranya meninggal karena bunuh diri mengemukakan: "Bukan hanya kata-kata saja yang menghibur. Ada bersama seseorang juga menghibur," (My Son ... :A Guide to Healing After Death Loss or Suicide).
Arti kehadiran akan berdampak baik bila dilakukan dengan tujuan untuk mendengar. Menjadi pendengar yang baik bagi mereka yang berduka saat menceritakan apa yang dialami, dipikirkan, dan dirasakan dapat berdampak menyembuhkan.
Seorang psikolog bernama Hubbard mengemukakan dampak itu ketika menyatakan: "Kebutuhan kita akan pendengar tumbuh dari fakta aneh manusia, bahwa yang terjadi pada kita belum selesai sampai selesai diceritakan." (Karen Mason, "Mecegah Bunuh Diri", 2018)
Kedua, membiarkan mereka untuk meratapi kesedihan kehilangan yang dialami.
Meratapi sama artinya menyesalkan kejadian bunuh diri atau sering diekspresikan dengan banyak pertanyaan, misalnya: "Mengapa yang saya cintai? Mengapa saya, Tuhan? Apa yang telah saya lakukan sampai mendapat ganjatran seperti ini?"
Seringkali dalam syok dan kesedihan karena kehilangan akibat bunuh diri, seseorang dapat berpikir negatif lalu menyalahkan Tuhan. Dengan meratapi kehilangan itu menurut Mason, orang yang ditinggal mulai berdamai dengan Tuhan melalui ratapan dengan menyesalkan kejadian bunuh diri itu. (Karen Mason, "Mecegah Bunuh Diri", 2018)
Di sisi lain, membiarkan mereka meratapi kehilangan yang dialami dapat menyumbang dampak positif lain, yaitu untuk mengalirkan emosi, menghindarkan seseorang terdorong untuk memblokir emosi dengan alkohol atau obat-obatan terlarang atau tidakkan pelarian yang berakibat membahayakan diri.
Namun demikian hendaknya diperhatikan, hal ini tetap berlangsung dalam batas wajar. Penolong dapat mengingatkan untuk tak terus secara berlebihan meratapi kehilangan.
Ketiga, menghindari jadi penolong yang beracun.
Orang yang menjadi korban dari bunuh diri membutuhkan penolong yang tepat. Namun sebaliknya banyak kali mereka yang hadir untuk menolong tak ubahnya sebagai penolong beracun. Rupanya tak hanya ular yang beracun, haha.
Mengetahui keberadaan seorang penolong beracun atau tidak, nampak bahwa ia sering menawarkan sesuatu yang klise, atau memberitahu orang yang ditinggalkan bagaimana harus merasa dan itu sering tidak tepat, sebagai contoh melarang untuk tidak bersedih atau berduka.