Mohon tunggu...
Chunk ND
Chunk ND Mohon Tunggu... mahasiswa -

mahasiswa tingkat akhir tak ada kata terlambat untuk belajar, termasuk menulis sebagai coretan untuk keabadian. sebab dengan menulis maka ingatan akan terawat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Tak Selalu Tentang Kenangan, Tersenyumlah!

21 April 2017   14:42 Diperbarui: 22 April 2017   00:00 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan Tak Selalu Tentang Kenangan,Tersenyumlah!!!


Hujan begitu derasnya malam itu, suara drama dari laptop yang kutontonpun tak kedengaran sama sekali, aku hanya menatap layar laptop yang berisi adegan orang-orang korea yang bisu, air yang berjatuhan menghujam seng atap rumah begitu kencangnya, seolah mereka melampiaskan sesuatu yang telah lama mereka pendam, dentumannya semakin terasa ketika suara kilat bergantian menghadirkan suara gelegar yang seolah memecah bumi. Tak ada tanda sebelumnya malam ini akan hujan, siang tadi cuaca begitu cerah, tapi entah tiba-tiba.

Aku terbaring begitu malasnya diatas kasur dengan balutan seprei Manchester united, klub sepakbola favoritku yang telah kuidolakan sejak David Beckham mengenakan seragamnya.

Kuraih ponselku yang telah lama kuanggurkan disebelah bantal akibat perhatianku hanya kutujukan pada drama korea yang kutonton,  Sembilan pesan masuk, aku bahkan tak menyadarinya, padahal nada dering ponselku begitu besar, volumenya 100 persen tak aku kurangi, aku menyadari itu, betapa tidak gemuruh hujan mengalahkan segala suara yang ada.

Kubka pesan-pesan yang masuk, aku menatap pesan-pesan itu dengan penuh kecewa, bukan yang aku harapkan, semua pesan hanya berisi spam message, aku begitu kosong, apa karena aku tak memiliki kekasih sehingga tak satupun pesan masuk dari seseorang yang menyapaku malam itu. Padahal sebagian orang menganggap datangnya hujan akan membawa rindu ikut dengannya, namun siapa yang merindukanku? Sepertinya memang tak ada.

Selimut aku tarik, aku tidur saja, tak ada gunanya juga aku berlama-lama begadang, tak ada yang menarik malam ini kecuali hujan deras yang terus menggodaku untuk memeluk guling dan menutupi seluruh tubuhku dengan sarung hitam yang selalu menjadi pelindung tidurku.

“ting ting” ponselku berbunyi, aku mendengarnya samar-samar, tapi aku tak memperdulikannya, sudah hampir jam 12 malam, aku masih belum tertidur, gemuruh hujan tak hentinya menyerbu dari atas.

“ting ting” ponselku bordering kedua kalinya, aku tak ingin meperdulikannya sebab kutau isinya hanyalah spam lagi, seolah aku merasa dipermainkan oleh orang yang punya banyak pulsa, tapi ah entah aku saja tak bisa tertidur, apa salahnya jika aku mainkan ponselku saja, ada game didalamnya, mungkin saja aku tertidur jika memainkannya.

Segera kuraih kembali ponselku, benar ada dua pesan baru yang masuk, aku bermaksud menghapusnya kemudian bermain game.

Ini bukan spam, pesan yang masuk kali ini dari seorang, bahkan seorang perempuan, dia adik kelasku, gadis sederhana yang memiliki senyum begitu manis, aku menyukainya, aku cukup dekat dengannya, namun aku hanya menganggapnya sebagai seorang adik. Nisa namanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun