Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Sarjana, Apoteker

Pendidikan terakhir, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Sarjana lulus November 1975, Apoteker lulus Maret 1977. Profesi Apoteker, dengan nama Apotek Sido Waras, sampai sekarang. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil tahun 2003, dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lampung Timur. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Januari 2005 sampai dengan Desember 2015.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghindari Berpikir Lompat Waktu (1)

15 September 2018   09:35 Diperbarui: 15 September 2018   10:18 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karena sesungguhnya pahala dan surgapun, juga dinikmati di dunia ini. Seperti orang yang tekun mempelajari bahasa Indonesia, wujud nyata pahala atau ganjaran yang langsung diterima bagi dirinya adalah bebas 3 buta ( buta huruf atau aksara, buta baca dan buta tulis ). Artinya orang tersebut dapat meningkatkan kualitas dirinya, dengan mengenal huruf atau aksara, dapat membaca dan dapat menulis dalam bahasa Indonesia. Lalu, apa wujud surga yang langsung diterima bagi dirinya? Wujud surganya antara lain : kalau berjalan -- jalan tidak ke sasar sampai tujuan, karena dia bisa membaca petunjuk jalan. Kalau membaca koran, dia akan dengan mudah mengetahui kejadian -- kejadian yang diwartakan dalam koran tersebut, dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya.  

Sebagai intermezo. Surat Luqman ayat 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia ( berbuat baik ) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah - tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukur- lah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dengan membaca ayat tersebut dalam bahasanya sendiri, paling tidak dapat mengetahui apa yang diperintahkan dan ditunjukkan Tuhan, kepada orang yang membacanya. Dalam ayat ini memberi petunjuk sekaligus perintah, agar anak disapih sedikitnya setelah berumur 2 tahun.

Apakah pahala dan surga yang langsung didapat bagi orang tua, bila melaksanakan firman Tuhan ini? Pahala atau ganjaran atau hadiah yang didapat adalah ibunya sehat, demikian pula anaknya, karena sang anak mendapat kekebalan tubuh langsung dari ibu melalui Air Susu Ibu (ASI). Dengan kondisi anak yang sehat, orang tua dapat bekerja secara terfokus pada pekerjaannya. Hasil yang diperolah, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarganya. Itu adalah wujud surga yang langsung diterima oleh orang yang melaksanakan perintah dan petunjuk Tuhan. Mengenai surga dikelak kemudian hari setelah meninggal dunia, itu hak prerogative Tuhan.

Sebaliknya bila seseorang tidak melaksanakan firman tersebut, begitu anaknya lahir tidak diberi ASI. Akibatnya anak sakit -- sakitan, karena tidak mendapat kekebalan tubuh dari ibunya. Dalam keadaan anak sakit - sakitan, mengakibatkan orang tua tidak dapat bekerja secara terfokus pada pekerjaannya. Dan hasil yang diperolah, tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarganya; Karena pendapatan yang diperoleh, habis digunakan untuk biaya perawatan anaknya. Kondisi seperti ini dapat mendorong seseorang untuk berbuat yang tidak semestinya, hanya karena pendapatan yang pas -- pasan dan didera kebutuhan yang mendesak. Ini adalah wujud neraka yang langsung diterima oleh orang yang tidak melaksanakan perintah dan petunjuk Tuhan. Mengenai wujud neraka dikelak kemudian hari setelah meninggal dunia, itu hak prerogative Tuhan.

Dari uraian tersebut mudah -- mudahan dapat dipahami, bahwa dengan mengamalkan atau melaksanakan perintah dan petunjuk Tuhan, seseorang akan mendapat kegembiraan atau rasa suka cita. Kecuali itu, dari surat Lukman ayat 14 tadi, seseorang dapat menyimpulkan bahwa dengan melaksanakan atau mengamalkannya, seseorang juga akan mendapat kesehatan dan kebugaran jasmani. Kesehatan dan kebugaran jasmani ini tentunya, sangat diperlukan dalam melakoni hidup dan kehidupan di atas dunia sekarang ini.  

Contoh lain untuk menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani. Tuhan mengharamkan memakan daging babi. Mengapa daging babi diharamkan? Kalau mau mencermati pelajaran di sekolah, agaknya seseorang tidak akan sulit untuk memahaminya. Dalam pelajaran tersebut dijelaskan bahwa didalam daging babi, terdapat benih cacing pita. Secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut, benih cacing pita bila sudah masuk kedalam usus dapat berkembang menjadi cacing pita yang sulit untuk dibasmi. Karena dikepalanya, terdapat pengait agar dapat terus mengaitkan dirinya dalam usus manusia.

Walau orang yang menderita sakit cacing pita, diberi obat dengan maksud untuk membunuh cacingnya, si cacing pita tidak akan serta merta mati. Karena yang mati dan lepas, hanya bagian badan cacingnya saja. Sedangkan kepala cacing pita tetap hidup, dan tetap mengait dalam usus penderita. Selanjutnya, dapat tumbuh menjadi cacing pita normal kembali. Kalau sudah begini, sangat menyusahkan. Karena makanan yang dimakan bukannya tubuh yang memanfaatkan, tetapi malah sang cacing yang menikmati. Akibatnya, penderita cacing pita badannya menjadi kurus, tetapi perutnya buncit.

Tuhan Maha Tahu tentang hal itu, dan atas dasar itulah Tuhan memberi perintah dan petunjuk agar seseorang tidak memakan daging babi. Atau dengan kata lain, daging babi haram untuk dimakan, agar orang terhindar dari penyakit cacing pita. Surat An Nahl ayat 115. Sesungguh nya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, dagingbabi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dari ilustrasi atas pelaksanaan 2 ayat Al Qur'an yang nota bene adalah perintah dan petunjuk Tuhan, dapat dipahami bahwa Tuhan sesungguhnya selalu memelihara agar jasmani manusia tetap dalam keadaan sehat dan bugar; Mengingat manusia adalah khalifah Tuhan dimuka bumi. Sudah barang tentu, bukan hanya 2 ayat tersebut, untuk memelihara jasmaninya agar tetap sehat dan bugar. Bagi penganut Islam yang mempercayai akan kebenaran Al Qur'an dan mengakui Al Qur'an adalah kitab suci sebagai pedoman hidupnya, silahkan dikaji Al Qur'an-nya dengan baik dan berulang - ulang setiap saat, dengan bahasa yang dimengerti.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah Tuhan hanya memelihara kesehatan dan kebugaran jasmani manusia saja? Sudah barang tentu tidak demikian, Tuhan-pun memelihara manusia dari sisi rohani-nya. Karena sesuai dengan konstitusionalnya manusia terdiri atas 2 unsur besar, yaitu unsur jasmani atau lahiriyah dan unsur rohani atau batiniyah.

Hidup adalah karena kebiasaan, bagi mereka yang mau mencermatinya. Kalau kebiasaan itu merupakan perbuatan baik, silahkan ditingkat kembangkan, sehingga terbangun budaya berbuat baik dalam sepak terjangnya sehari-hari. Tetapi bila kebiasaan itu merupakan perbuatan yang tidak baik, lama-lama juga akan terbangun budaya berbuat tidak baik dalam kesehariannya. Karena itu harus segera dikoreksi dan menentukan langkah tindak, agar tidak dikategorikan kedalam kelompok orang yang celaka, karena perbuatannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun