Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Zalimilah Aku!

8 Agustus 2019   07:02 Diperbarui: 8 Agustus 2019   07:17 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sorenya Pak RT benar-benar mengunjungi rumah Rokhim. Tapi hasilnya nol besar. Karena ketua lingkungan itu, ternyata tidak mendapat penjelasan seperti yang diharapkannya. Malah Rokhim justru menceramahinya panjang lebar. Naifnya, substansi kuliahnya sama sekali tak mendarat di otak petinggi lingkungan itu. Sehingga bagi Pak RT, persoalannya menjadi kian gelap gulita. Maka pulanglah sesepuh lingkungan itu dengan dongkol dan lunglai setengah frustrasi.

Kemudian atas permintaan Pak RT, disuruhnya beberapa orang kaum muda milenial ke rumah Rokhim. Setelah itu, beberapa emak-emak juga diminta melakukan hal yang sama. Demikian juga dua orang tokoh rohaniawan dusun diminta bertandang ke sana. Mencoba untuk melunakkan hati lelaki yang masih lajang itu. Juga dengan misi yang sama. Namun semuanya gagal total.

"Kalau gitu, kita laporkan saja ke polisi!" usul seorang warga yang mulai gusar.

"Ya, benar itu!" timpal yang lain.

"Kalau perlu suruh polisi langsung menahannya..."

"Pas sekali itu! Biar dia merasakan suasana rutan, seperti para pesakitan lainnya..."

"Jangan...jangan! Tak perlulah kita perlakukan dia seperti itu. Bagaimana pun dia kan tak melakukan tindak kriminal apapun..." sela Pak RT mencoba meredam kegeraman sebagian warga.

"Maaf Pak RT, Rokhim itu saat ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Tindakan seperti itu sudah ada ancaman pidananya, Pak!" sahut seorang pemuda dengan nada yang cukup tinggi.

"Sabar....sabar dulu, ya! Begini saja, sekarang mending Sampean semuanya silahkan pulang. Silahkan istirahat dulu di rumah masing-masing. Untuk sementara, kita abaikan dulu soal Rokhim. Tapi jangan lupa anda semua mau berdoa kepada Tuhan. Saya sendiri, malam ini akan berdoa secara khusus untuk memohon petunjuk-Nya."

Sebelum tidur, Pak RT berjalan menuju ke salah satu ruangan di rumahnya. Ruang berukuran tiga kali empat meter itu adalah ruang khusus doa. Di ruang khusus itu, semua anggota keluarga, secara pribadi atau bersama, biasa mencurahkan isi hatinya kepada Sang Pencipta. Aktifitas spiritual itu memang sudah lama membudaya di keluarga itu. Ibaratnya, doa sudah menjadi gaya hidup utama keluarga Pak RT.

Setelah Pak RT puas curhat kepada Tuhannya, dia segera menuju ke kamar pribadinya untuk beristirahat. Ketika dia hendak merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya, tiba-tiba dia mendengar bunyi dering telepon masuk ke hapenya. Setelah dilihatnya, ternyata telepon dari Widuri, anak perempuanya yang tinggal di manca dusun. Lalu terlibatlah mereka dalam pembicaraan yang penuh kehangatan dan kerinduan. Dan wajah Pak RT mendadak jadi sumringah malam itu. Karena putrinya yang cantik itu besok akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun