Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Buah hatiku

15 Maret 2020   12:57 Diperbarui: 15 Maret 2020   20:23 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi: Buah hatiku | dokpri

Buah hatiku! Iya, kamu hatiku, kamu tahu saya,

Dan mata yang sering menangis di lembah

Di saat-saat kesengsaraan, tanpa cahaya api cinta

kini menanti harapan dan melihat jendela jiwaku!

Dalam kesunyian malam tanpa bintang,  pikirkanlah rasa kosong

Di mana kesedihan kekal menyerang tiap detik jantung, jam dinding,

Yang membuat merayu waktu, merayu jarak, merayu senja kala itu

Makan berlumpur, berbaur luntur, disambut dengan lupakan aku.

Tetapi seandainya memiliki hati yang jujur, setia, dan murni

Di dunia yang kusut, lumpur kegelalan, di antara para penghujat

Itu benar dan waktu dan penantian hari murni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun