Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Seluruh Lilin Telah Kupadamkan

4 Juni 2017   03:11 Diperbarui: 4 Juni 2017   03:45 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.aliexpress.com

Rapuhku itu yang dulu
Kini telah rapi, ucapmu
Jangan kau usik helai poriku
Karena engkau tiada di hati lagi, tuturmu 

Semua lilin telah kupadamkan
Itulah sisi-sisi kematian cinta, tangkismu

***

Kurayapi ucapan-ucapan di tirai kesalmu itu
Sedang lantun; "Hidupku Sepi Tanpamu"
Masihlah merayui daun telingaku yang mulai koyak
Oleh lengking Beybella cantik itu

Tapi nanti dulu
Sebelum kata beranjak dari landas bahasa jiwaku
Aku masih bersaksi atas nyala satu lilin
Di perih hatimu

Dan engkau sungguh karam di dua baris bait ini:
Kucinta dirimu lebih dari yang kau tahu
Meskipun kuperih bila kau ada disisiku
Pekik Beybella lagi

Sealot itu sembunyimu
Aku telah lawas menjumpai lilin itu
Lilin cintalah namanya
Yang tiada mampumu matikan

Pancar sinar-cahayanya
Hanya untukku-untukmu
Abadi...
Abadi...
----------------------------
Makassar, 4 Juni 2017
@m_armand fiksianer
Powered by Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun