Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Novak Djokovic, Bersinar dalam Sepi

10 September 2018   18:08 Diperbarui: 10 September 2018   18:31 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novak Djokovic Juara US Open I Gambar : Gettyimages

"Ketika aku menjalani operasi pada tahun ini aku bisa memahami apa yang dilalui Juan Martin. Tapi Anda belajar dari kesulitan ketika Anda terpuruk," sahut Djokovic

Setelah laga final US Open 2018 di sektor wanita yang dramatis antara Serena Williams melawan Naomi Osaka usai , tadi pagi laga final di sektor pria pun selesai dihelat.  Petenis Serbia, Novak Djokovic berhasil menang atas petenis Argentina, Juan Martin Del Potro, 6-3, 7-6 (4), 6-3.

Jika kita mengira bahwa laga Djokovic melawan Del Potro adalah laga yang tanpa kesan dan sepi, maka kita keliru, karena laga ini menyisakan kisah menarik bagi kedua pemain yang berharap bersinar setelah melewati perjuangan melawan cedera.

Setelah publik di Flushing Meadows kehilangan dua pujaan mereka yang tersingkir terlebih dahulu yakni Roger Federer dan Rafael Nadal, dukungan mereka dialihkan ke Del Potro. Del Potro didukung tentu ada sebabnya.

 Del Potro dianggap sebagai petenis yang sangat menginspirasi dari dalam dan di luar lapangan. Kisah ini dimulai sejak US Open 2016. Del Potro disoraki publik di Arthur Ashe Stadium dengan "Ole, Ole, Ole, Ole Del Po".  Saat itu para penonton memberi semangat kepada Del Potro yang baru kembali dari perjuangan panjang melawan cedera pergelangan tangan yang membelenggunya.

Bayangkan saja tahun 2014 dan 2015, Del Potro hanya tampil di enam turnamen. Saat peristiwa 2016 itu berlangsung, Del Potro sampai mengeluarkan air mata haru, sebagai respon dari apresiasi dari publik di US Open.

Namun dukungan bagi Del Potro pada US Open 2018 kali ini ternyata tak berdampak apa-apa kala berhadapan dengan Novak Djokovic. Del Potro harus mengakui keunggulan The Djoker, tiga set langsung dalam pertarungan yang berlangsung selama tiga jam 16 menit.  

Harus diakui bahwa Del Potro bukan saja kalah secara teknik semata, tetapi dari segi motivasi dapat dikatakan bahwa  Djokovic juga sebenarnya telah berjuang menghadapi hal serupa dengan yang dialami Del Potro. Untuk kedua hal motivasi untuk bangkit ini kedua petenis ini adalah pemenangnya.

Cerita dimulai pada akhir 2017 saat Djokovic yang sempat lama menjadi petenis nomor satu dunia harus terlempar hingga  peringkat 12 dunia. Hal tersebut menjadi peringkat terendah Djokovic sejak Maret 2007 karena pergulatan Djokovic menghadapi cedera siku yang dialaminya.

Ketika kembali bermain di awal tahun 2018 setelah dioperasi, Djokovic kembali disorot media. Bukan karena keberhasilan tetapi karena keterpurukan. Di turnamen Miami terbuka pada Maret 2018, Djokovic kandas dari petenis peringkat ke-46 dunia, Benoit Pare, 3-6, 4-6. Media mempertanyakan apakah Djokovic bisa kembali ke performa terbaiknya setelah kalah dalam 3 turnamen secara beruntun di babak awal.  

Bahkan ketika Djokovic kembali kalah di ronde pertama turnamen Indian Wells, dari petenis kualifikasi Jepang bernama Taro Daniel, empat kali juara Grand Slam Amerika Jim Courier mengatakan bahwa Djokovic telah "menyerah" alias telah habis karirnya.

Djokovic berusaha tetap tenang dan optimis menghadapi berbagai keraguan, walau sebagai seorang manusia Djokovic tak dapat menutupi kesedihannya. "Tentu saja, saya ingin bermain sebaik mungkin. Hanya saja tidak terjadi saat ini. Itu saja. Saya kalah dari pemain yang lebih baik." ujar Djokovic saat itu.

Perspektif Baru Membuat Djokovic Bangkit Lagi

Djokovic dan Del Potro I Gambar : Eurosport
Djokovic dan Del Potro I Gambar : Eurosport

Setelah kembali kalah di perempat final Perancis Terbuka, Djokovic hampir frustrasi. Bersama sang istri, Jelena, Djokovic mengambil waktu sejenak untuk merenung. Bersama Jelena, Djokovic memilih waktu untuk mendaki gunung Gunung Sainte-Victoire di Prancis.

Dari atas gunung, Djokovic mendapatkan perspektif berbeda tentang kehidupan. "Saya menyerap inspirasi baru itu, motivasi baru itu. Saya berpikir tentang tenis, memikirkan emosi yang disulut tenis dalam hidup saya," kata petenis berusia 31 tahun itu.

Setelah itu prestasi Djokovic pun berubah. Djokovic mampu masuk final di di Queen's, menang di Wimbledon, Cincinnati, dan kini di, AS Terbuka.

Perspektif baru menghadapi kesulitan membuat Djokovic dapat bangkit lagi. Hal itulah yang dia katakan tentang dirinya dan juga Del Potro.

 "Ketika aku menjalani operasi pada tahun ini aku bisa memahami apa yang dilalui Juan Martin. Tapi Anda belajar dari kesulitan ketika Anda terpuruk," ujar Djokovic.

Djokovic memang tampil amat berbeda dan lebih tenang. Pukulan-pukulannya juga terarah dengan kekuatan dan akurasi yang maksimal. Hal itulah yang membuat Del Potro harus lebih sering bermain dari baseline, yang  bukan kegemarannya. Bukan itu saja, dari segi emosi, Djokovic juga lebih tenang. Sempat diperingatkan oleh wasit karena persoalan waktu, Djokovic tidak murka dan emosi seperti biasanya. Bukankah itulah mental dari seorang pejuang?

Di akhir pertandingan, kedua pemain yang di luar lapangan memang bersahabat itu saling memberi selamat dan juga saling memberi semangat.

Gelar US Open 2018  menjadi gelar grandslam kedua beruntun yang diraih Djokovic pada tahun ini. Jumlah gelar yang lebih banyak yang diraih dari dua pesaing utamanya, Roger Federer (Aus Open) dan Rafael Nadal (French Open).

Hasil ini juga membuat jumlah gelar grandslam Djokovic menyamai legenda Amerika Serikat, Pete Sampras dengan 14 gelar juara. Raihan ini juga  mampu membuat Djokovic kembali mendekati Federer dan Nadal di tiga besar peringkat dunia.

Meski gelar juara ini tidak segebyar catatan sejarah Naomi Osaka di sektor putri, tetapi Djokovic mampu memberi cahaya inspirasi bahwa seorang juara tak hanya harus mampu selalu menang tetapi juga mampu bangkit dari keterpurukan. Djokovic telah membuktikannya.

Selamat Djokovic!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun