Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Novak Djokovic, Bersinar dalam Sepi

10 September 2018   18:08 Diperbarui: 10 September 2018   18:31 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novak Djokovic Juara US Open I Gambar : Gettyimages

Bahkan ketika Djokovic kembali kalah di ronde pertama turnamen Indian Wells, dari petenis kualifikasi Jepang bernama Taro Daniel, empat kali juara Grand Slam Amerika Jim Courier mengatakan bahwa Djokovic telah "menyerah" alias telah habis karirnya.

Djokovic berusaha tetap tenang dan optimis menghadapi berbagai keraguan, walau sebagai seorang manusia Djokovic tak dapat menutupi kesedihannya. "Tentu saja, saya ingin bermain sebaik mungkin. Hanya saja tidak terjadi saat ini. Itu saja. Saya kalah dari pemain yang lebih baik." ujar Djokovic saat itu.

Perspektif Baru Membuat Djokovic Bangkit Lagi

Djokovic dan Del Potro I Gambar : Eurosport
Djokovic dan Del Potro I Gambar : Eurosport

Setelah kembali kalah di perempat final Perancis Terbuka, Djokovic hampir frustrasi. Bersama sang istri, Jelena, Djokovic mengambil waktu sejenak untuk merenung. Bersama Jelena, Djokovic memilih waktu untuk mendaki gunung Gunung Sainte-Victoire di Prancis.

Dari atas gunung, Djokovic mendapatkan perspektif berbeda tentang kehidupan. "Saya menyerap inspirasi baru itu, motivasi baru itu. Saya berpikir tentang tenis, memikirkan emosi yang disulut tenis dalam hidup saya," kata petenis berusia 31 tahun itu.

Setelah itu prestasi Djokovic pun berubah. Djokovic mampu masuk final di di Queen's, menang di Wimbledon, Cincinnati, dan kini di, AS Terbuka.

Perspektif baru menghadapi kesulitan membuat Djokovic dapat bangkit lagi. Hal itulah yang dia katakan tentang dirinya dan juga Del Potro.

 "Ketika aku menjalani operasi pada tahun ini aku bisa memahami apa yang dilalui Juan Martin. Tapi Anda belajar dari kesulitan ketika Anda terpuruk," ujar Djokovic.

Djokovic memang tampil amat berbeda dan lebih tenang. Pukulan-pukulannya juga terarah dengan kekuatan dan akurasi yang maksimal. Hal itulah yang membuat Del Potro harus lebih sering bermain dari baseline, yang  bukan kegemarannya. Bukan itu saja, dari segi emosi, Djokovic juga lebih tenang. Sempat diperingatkan oleh wasit karena persoalan waktu, Djokovic tidak murka dan emosi seperti biasanya. Bukankah itulah mental dari seorang pejuang?

Di akhir pertandingan, kedua pemain yang di luar lapangan memang bersahabat itu saling memberi selamat dan juga saling memberi semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun