Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jangan Mencela

25 April 2019   21:39 Diperbarui: 25 April 2019   21:47 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kaleng-kaleng bekas
Berisi ikan kering

Besi-besi tua
Berkarat pula

Kursi-kursi lapuk
Juga berdebu

Sarung-sarung usang
Sobek pula

Panci-panci bocor
Berjejer rapi

Sumbu-sumbu pendek
Tertancap di kompor minyak

Kucing-kucing kurus
Tinggal tulang

Tikus-tikus gemuk
Masih merdeka

Jangan mencela
Itu isi rumahku

(Catatan langit, 25/04/2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun