Mohon tunggu...
Arka Ardhyansah
Arka Ardhyansah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Butuh Arka! : arkardhy@protonmail.ch // Tulislah apa yang ingin kau tulis, tak harus sekarang di gunakan mungkin berguna di kemudian hari, jangan di pikirkan tuangkan saja semua dalam barisan kata-kata, Aku Berpikir maka aku ada. #CatatanArka //

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dilema Ucapan Selamat Natal

27 Desember 2017   09:08 Diperbarui: 27 Desember 2017   16:56 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum membaca ini pastikan bahwa anda lebih pintar dari seorang anak SD, karena di butuhkan pikiran dingin dan terbuka // open minded // Polemik beberapa hari ini ialah mendekati akhir tahun kebhinekaan lagi-lagi dan lagi di hancurkan oleh oknum-oknum yang mengatas namakan agama bahkan mengatasnamakan tentang toleransi yang sesungguhnya.

Yang patut di sayangkan di sini ialah maraknya pesan atau broadcast dan status yang bisa merusak kebhinekhaan itu sendiri karena mereka berkoar-koar di media sosial tanpa henti.

Tapi tanpa mereka sadari media sosial tersebut merayakan natal, karena memang seperti halnya facebook,instagram dan whatsapp mereka satu divisi di bawah facebook itu sendiri yang notabene CEO nya adalah orang yang merayakan natal itu sendiri lalu beralih ke laman yang di gunakan setiap hari untuk mencari laman yang di gunakan untuk jalur navigasi dan handphone berbasis android yang menyelamatkan hidup banyak orang dan menghancurkan hidup banyak orang tersebut.

Sistem operasinya di kendalikan penuh google di bawah divisi alphabet inch, yang notabene CEO nya adalah orang yang merayakan natal itu sendiri.

Berkaca ke hal-hal mudah dan di tiap hari setiap perabotan dan baju semua itu produk impor karena indonesia belum mampu memproduksi dengan kualitas yang sama dan bersaing harga di pasaran karena terbentur legalitas dan pengakuan dari warganya sendiri yang lebih memilih merk ternama dan terkenal seperti Apple untuk di pamerkan

Budaya pamer itu sendiri mereka tidak sadari karena di anggap lumrah dan pelumrahan tersebutlah yang selama ini suka salah kaprah apa yang tidak baik di nilai baik karena memang sudah terbiasa.

Lalu balik lagi ke indahnya natal tadi, di sana adanya kedamaian nah itu intinya kumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat apa bedanya dengan agama-agama lain yang mempunyai hal yang sama di lakukan setiap tahunnya? 

Ucapan selamat natal di permasalahkan hingga katanya menggadaikan iman tapi tahukah anda? Bahwa selama ini anda melakukan hal bodoh yang teramat bodoh. Contoh kasus chocholicius yg sok mau ngetrend dengan menolak hal2 kecil seperti selamat natal tersebut untuk di jadikan hiasan di kuenya.

Pembeli : jadi semua berapa mbak 

Penjual : 120ribu mas 

Pembeli : boleh di kasih tulisan Selamat Natal gak mbak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun