Mohon tunggu...
Purbo Iriantono
Purbo Iriantono Mohon Tunggu... Freelancer - Jalani inspirasi yang berjalan

"Semangat selalu mencari yang paling ideal dan paling mengakar" merupakan hal yang paling krusial dalam jiwa seorang yang selalu merasa kehausan kasih...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gula Merah Kawung dengan Kopi atau Teh Panas Pahit Resep Sang Pemulung

21 September 2019   13:16 Diperbarui: 21 September 2019   13:23 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku suka aneka minuman panas tanpa gula,

yang akan kuramu sendiri dengan gula merah kawung, 

dan rasakan sensasi tumbukan keduanya,

di kancah lidah perasaku...

Era mabuk paket serba kemasan

nampaknya harus kita lampaui..,

dan kembali tuk menyayangi indera kita sendiri.

Jadikan indera bak kancah uji,

alih-alih sekedar menerima apa yang sudah berupa paketan terkemas.

Kuulangi sekali lagi,

Ada yang bersuara lantang bahwa pemulung itu orang paling merdeka...

Tidak, kataku!

Pemulung pun punya hierarkinya sendiri,

kau, pemulung, pungut kata di belantara kota,

lalu kau jual belikan,

atau kau telan langsung 

dan lontarkan seketika sebagai harta pengaya ego.

Mungkin ini pemulung yang belum merdeka, bak

rohaniwan pengeja dan pemuntah isi kitab, bak penggila medsos yang asal telan dan tebarkan;

 kau, pemulung, pungut kata di belantara kota,

kau cairkan kata, slogan, konsep, simbol

dengan api kancah praksis duniamu,

cairan itu lalu kau kembali bekukan ke dalam ujud baru kata seturut keyakinan dan pengalamanmu,

terbentuklah wacana!

Mungkin pemulung seperti ini adalah pemulung yang 'agak' merdeka, bak 

rohaniwan terdidik, ilmuwan politikus, atau penebar wacana tentang keagungan abadi satu simbol...

yang kerap kecewa ketika waktu mencairkan batu-batu es tempat kastil wacananya berdiri megah!

kau, pemulung, pungut kata di belantara kota,

kau cairkan kata, slogan, konsep, simbol..

Cairan itu, baik yang sangat cair atau yang agak kental

lalu kau jadikan cat minyak atau tanda nada irama,

dengan itu kau ciptakan lukisan atau partitur!

Lukisan atau partitur itu akhirnya kau bekukan kembali jadi

taman tempat kumbang dan tanaman memadu kasih!

taman surgawi...

Mungkin  pemulung tingkat seperti ini yang paling merdeka!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun