Kisah sederhana untuk orang sederhana
jalan tak pernah berpindah, Ris
seperti cabang tubuh saya yang hapal
menempuhmu dengan rute-rutenya
Besok adalah rahasia
tangan yang terulur
memegang kotak ulang tahun kepada kekasih
Di kereta ini tak ada kau
di luar jendela, pohon-pohon liat
membentang bagai anak sungai
memeluk lelah yang patuh
memohon dadaku tahan dari rindu
Tidak, Ris
Tidak sekarang, kau tahu, sebab
Tak ada kau di sini, pagi ini
di antara penumpang-penumpang mengantuk itu
Lihat lagi, Ris, saya pulang
risau di belakang punggung sendiri
tak bisa menemukan dadamu
Hingga
Pukul delapan lewat sepuluh, kereta berhenti
perjalanan ini sampai Â
pikiran saya menempuhmu lagi
lalu langit yang gugup terbuka
Memberi ragu-ragu
kisah sederhana ini tercipta
buru-buru bergegas
pagi hari yang menemukan saya Â
pagi hari yang pendiam, tak banyak bicara,
ingin menyapamu...
Purwokerto, 27 Mei 2017