Mohon tunggu...
Anam Khoirul Anam
Anam Khoirul Anam Mohon Tunggu... Freelance -

Pegiat dalam sajak 9 kata di tiap larik, disusun 3 larik dan terdiri atas 3 bait. |Tanpa gubah dan roh, kata-kata hanya menjadi abjad mati.|

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manunggal Sukma

27 Februari 2017   11:57 Diperbarui: 27 Februari 2017   20:01 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEUMPAMA gula, kau adalah air yang larutkan bongkah jiwaku
tak ada penopang sekaligus sandaran paling kokoh selain dirimu
darimu pula kudapatkan sayap dan inayat atas semua sarau

Mestinya tiada lagi syak wasangka sengit—mari manunggal sukma
pilin gairah filantropi, lekas usir acuman benci dari dada
jika angkara menuai cerai, setan pasti girang penuh tawa

Apatah guna setitik noktah bagi debit air nan meluap?
segala kesut hanyalah ilusi semu, bila perlu segera ditulup
penyatuan karsa terus terjalin selama bibir tidak saling mengatup
Yogyakarta, 07 Februari 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun