Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidik: Pembelajar Sepanjang Hayat

9 Oktober 2019   13:59 Diperbarui: 9 Oktober 2019   14:23 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis paling kiri, peserta terbaik | dokpri

Berpikir Kritis

Menghadapi hal tersebut, peserta didik diharapkan mampu berpikir kritis sehingga mereka tidak kaget jika berhadapan dengan dunia yang berada di luar prediksi mereka. Pikiran dan mental mereka siap untuk menghadapi segala hal dan mampu mencari solusi terhadap setiap persoalan yang ada.

Pendidikan kita diharapkan tidak seperti seekor ular yang menakutkan. Penampilan fisik menakutkan, akan tetapi tidak berbisa. Tidak memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan mendobrak hal-hal baru yang akan mereka hadapi di dunia nyata. Jangan biarkan peserta didik kita cepat mengeluh, menyerah atas segala keadaan.

Kunjungan ke Sekolah Berprestasi

Penulis dan rombongan berkesempatan mengunjungi salah satu sekolah berprestasi, SMA Negeri 5 Bogor, Jawa Barat. Prestasi yang paling mudah kita saksikan adalah pencapaian nilai ujian nasional sekolah tersebut. 

Rata-rata pencapaiannya melampau rata-rata kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Banyak peserta didik di sekolah tersebut yang nilau UN mata pelajaran tertentu hingga mencapai sempurna, 100. Ada beberapa hal yang mereka lakukan dan semoga bisa menjadi pembanding bagi kita semua, pembelajar sejati.

Di sekolah tersebut, pemaparan mengenai tiga pilar menghadapi UN tahun 2020 mereka paparkan. Ketiga pilar tersebut, yakni:

Pegelolaan

Pengelolaan dilakukan secara maksimal untuk mempersiapkan pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2020. Hal yang utama adalah menganalisis hasil UN tahun 2019. Hal ini penting untuk mengetahui capaian setiap peserta didik, analisis materi yang memiliki daya serap rendah, serta mata pelajaran yang memiliki nilai yang rendah. 

Kedua, pendidik sebagai pembelajar sepanjang hayat mesti diberikan pelatihan-pelatihan yang berkelanjutan. Di SMAN 5 Bogor, pelatihan terhadap pendidik dilakukan setiap pekan (pada waktu tertentu) oleh sekolah dengan menghadirkan dosen-dosen dari kampus terkemuka. 

Ketiga, peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) sangat dibutuhkan. BK bertugas melakukan pembimbingan terhadap seluruh peserta didik sehingga mereka memiliki kesiapan mental dan fisik menghadapi UN. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun