Di tepi zaman orang orang kalah terseok seok memikul gelisah
Wajahnya di rundung sunyi
Matanya menyimpan  nyeri bertubi tubi
Dalam menusuk sampai ke tulang rusuk
~
Di abad yang pengab  orang kalah di bekap orang kalap
Bagai iblis yang di laknat Tuhan mereka di laknatkan
Ketenangan di pasung oleh sekumpulan hakim jalanan
Di batas gelap dan terang menabuh genderang perang
~
Bisik bisik api menyala diam diam
Air mata majemuk merintih di beranda malam
Ketika sajak sajaknya di cabik di balik semak
Sedang di rahim kemarau orang orang kalah merindukan aroma hujan Â
guna mendinginkan keras urat leher saudaranya yang di tumbuhi api
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!