Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Orang-orang Kalah

4 Juni 2017   19:51 Diperbarui: 4 Juni 2017   20:00 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepi zaman orang orang kalah terseok seok memikul gelisah
Wajahnya di rundung sunyi
Matanya menyimpan  nyeri bertubi tubi
Dalam menusuk sampai ke tulang rusuk
~
Di abad yang pengab  orang kalah di bekap orang kalap
Bagai iblis yang di laknat Tuhan mereka di laknatkan
Ketenangan di pasung oleh sekumpulan hakim jalanan
Di batas gelap dan terang menabuh genderang perang
~
Bisik bisik api menyala diam diam
Air mata majemuk merintih di beranda malam
Ketika sajak sajaknya di cabik di balik semak
Sedang di rahim kemarau orang orang kalah merindukan aroma hujan  
guna mendinginkan keras urat leher saudaranya yang di tumbuhi api

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun