Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

5 Cara Kenali Uang Asli Agar Tak Tertipu

21 Mei 2020   20:55 Diperbarui: 23 Mei 2020   11:59 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayangkan bila itu adalah bandara sekelas Ngurah Rai atau Soeta, tentu ada 'keribetan' sendiri. Syukur-syukur bila ketemu. Kalau ternyata sudah terbang, yang dilakukan hanya lapor polisi atau lapor ke BI (Bank Indonesia) seperti si Ibu Anita kasus pedagang di atas.

 Pahami dan terapkan agar mudah mendeteksi

Apakah pelajaran soal uang dan teknik membedakan keaslian uang diajarkan di sekolah? Well...saya kurang tahu. Kabar baiknya adalah entah diajarkan ataukah tak diajarkan, entah itu berupa pendidikan formal ataupun non formal di level keluarga atau komunitas, secara online ataukah konsevatif, patutlah diketahui agar mudah menerapkan.  

Di masa pandemi, uang jadi sesuatu yang "sangat sangat" berharga. Mengapa ada dua kata sangat? Karena kebijakan pembatasan sosial yang tengah dijalani saat ini menyebabkan aktivitas usaha dan perputaran uang menjadi sangat terbatas. 

Sumber-sumber pemasukan (uang) yang dulu dikelola sebelum migrasi Covid-19 ke tanah air, menjadi terhambat dan tertutup. Alhasil, jaga jarak tak hanya antar manusia, namun uangpun jaga jarak dengan dompet manusia...hehe:)

Ironisnya di masa prihatin ini, tak hanya maling yang merajalela. Pelaku upal pun beraksi. Bisa jadi itu cara  mereka bertahan hidup dengan mendapatkan uang secara tak halal. 

Dompet terisi, perut kenyang, meski rasa bersalah menggantung di sudut hati. Sebaliknya korban yang tertipu, tak dapat penggantian senilai kerugian meski melapor ke aparat kepolisian atau ke Bank Indonesia (BI).

Dampak lainnya adalah BI dan Perum PERURI (Perusahaan Umum Percetakan Uang Repulik Indonesia) juga dirugikan lantaran teknologi pencetakan uang berbiaya mahal dengan kualitas tinggi tergantikan dengan uang berkualitas rendah. Akan terjadi kelebihan uang yang beredar di masyarakat padahal peredaran uang diatur oleh BI.  

Sebaiknya agar tak jadi korban, yuk belajar cara mendeteksi agar mudah membedakan. Selanjutnya tak ada salahnya mengajarkan pada anak-anak atau mereka di sekitaran kita yang berpotensi menjadi korban. Tujuannya agar mereka juga bisa menerapkan. 

Dilansir dari website Bank Indonesia, ada 5 cara membedakan upal. Umumnya masyarakat mengenal 3D alias dilihat, diraba dan diterawang. Namun paramter dilihat apanya yang dilihat, diraba di sisi mana dari lembaran uang itu ataukah diterawang dengan cara yang bagaimana agar bisa membedakan asli atau palsu, sepertinya belum banyak masyarakat yang paham.  

Untuk mempelajari dan membandingkan, ada baiknya ( bila ada uang palsu ya), peganglah sebuah upal dan uang asli dengan pecahan sama (50 ribu, 100 ribu atau 20 ribu). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun